Jakarta (ANTARA) - KBRI Roma mengumumkan soft launching Rumah Budaya Indonesia-Italia Roma, sebuah pusat budaya yang diprakarsai oleh seorang Indonesianis bernama Daniele Zappatore, guna memperkenalkan beragam kekayaan tradisi Indonesia.
Berlokasi di wilayah strategis Kota Roma, San Lorenzo, pusat budaya ini didirikan sebagai jendela untuk memperkenalkan kekayaan seni, bahasa, dan tradisi Indonesia kepada masyarakat Italia dan komunitas Internasional.
Lebih dari sekadar ruang pameran, rumah budaya ini akan menjadi tempat bertemunya ragam budaya, memperkuat interaksi dan pertukaran budaya lintas negara, dengan tujuan mendorong terciptanya pemahaman dan penghargaan terhadap keberagaman budaya dunia, demikian keterangan KBRI Roma.
Acara soft launching terdiri dua kegiatan utama, yaitu prosesi peresmian serta sambutan dan kuliah mengenai musik tradisional Indonesia oleh Daniele Zappatore yang juga merupakan seorang dosen.
Acara ini dihadiri oleh 25 mahasiswa Jurusan Etnomusikologi dari Universitas Sapienza di Roma, perwakilan dari KBRI Roma, Dekan Fakultas Universitas Sapienza, pemerhati budaya Indonesia, serta musisi yang memiliki ketertarikan terhadap kekayaan musik tradisional Indonesia.
Dalam sambutannya, Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Roma menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Daniele Zappatore bersama dengan Illaria Meloni dan Federico Rossi atas pendirian Rumah Budaya Indonesia-Italia Roma yang menjadi institusi budaya Indonesia pertama di seluruh Italia.
Sejak awal pendiriannya, KBRI Roma telah berperan aktif dan mendorong terwujudnya pusat budaya ini. KBRI juga meminjamkan sejumlah instrumen musik tradisional Indonesia dan kerajinan tangan khas untuk menghias dan memperindah ruang rumah budaya tersebut.
Rumah Budaya Indonesia-Italia juga merupakan wujud diplomasi kebudayaan Indonesia untuk meningkatkan citra positif Indonesia dan mempererat hubungan antar bangsa melalui konektivitas dan kreativitas budaya.
Sementara itu, Daniele Zappatore menyampaikan bahwa Pusat Budaya Indonesia ini akan terbuka untuk siapapun yang ingin mengenal Indonesia lebih dekat.
Berbagai kegiatan akan diselenggarakan di tempat ini, antara lain untuk lokakarya, kelas musik dan bahasa, pameran, dialog budaya, kuliner, lokakarya batik, dan penayangan film.
Program perdana Rumah Budaya Indonesia-Italia adalah kelas musik tradisional Indonesia yaitu gamelan dan angklung. Kelas ini tidak hanya mengenalkan instrumen musik dan teori, tetapi juga filosofi kebersamaan, semangat kebersamaan, dan gotong royong yang dimiliki orang Indonesia.
Ditekankan juga bahwa gamelan dan angklung merupakan warisan budaya takbenda Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO.
Mahasiswa Sapienza di Roma memperlihatkan antusiasme dan semangat untuk mempelajari musik tradisional Indonesia, yang ditunjukkan selama sesi praktik.
Bagi peserta kelas, musik tradisional Indonesia dianggap menarik dan eksotis karena keunikan instrumen, melodi dan kompleksitasnya. Selain itu, dalam sesi diskusi juga disebutkan bahwa alunan melodinya menggambarkan keindahan dan kedalaman spiritual.
KBRI Roma menyatakan akan terus memberikan dukungan penuh untuk penguatan Rumah Budaya Indonesia-Italia ini, sebagai bagian dari diplomasi budaya dan publik serta upaya melestarikan alat musik tradisional Indonesia.
Baca juga: Dua film Indonesia menang di Asian Film Festival di Italia
Baca juga: Italia harapkan hubungan dagang lebih baik dengan Indonesia
Pewarta: Yashinta Difa
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025