Karnaval Asia Afrika 2025 tinggalkan kesan bagi warga Bandung

8 hours ago 2

Bandung (ANTARA) - Kemeriahan acara Karnaval Asia Afrika 2025 yang digelar di Kota Bandung, Jawa Barat, berhasil membuat ribuan warga Bandung dan berbagai daerah memadati kawasan Jalan Asia Afrika, Sabtu (18/10).

Salah seorang warga Bandung yang menonton Karnaval Asia Afrika 2025 Nadya menyampaikan bahwa acara itu berhasil memberikan kesan mendalam karena dapat menghadirkan ruang edukasi yang unik dan menarik.

"Seru ini, apalagi dengan Bandung dikenal sebagai kota sejarah Asia Afrika. Jadi, lebih lekat lagi sambil edukasi," ujar Nadya di Bandung, Sabtu.

Baca juga: Semangat KAA, RI dorong BRICS suarakan kepentingan negara berkembang

Sementara itu pada waktu yang sama, warga lainnya bernama Engkus mengungkapkan bahwa kemeriahan acara dia manfaatkan menjadi sarana berkumpul dan berekreasi bersama keluarga bahkan cucunya.

"Meriah banget ini, saya ajak istri dan cucu ke sini sambil kulineran (wisata kuliner)," kata Engkus, yang ditemui di Jalan Asia Afrika.

Tidak hanya dihadiri oleh warga Bandung, Karnaval Asia Afrika 2025 juga turut dihadiri oleh delegasi dari berbagai negara, di antaranya Malaysia, Rwanda, Arab Saudi, Guinea, Bangladesh, Seychelles, Mesir, Bahrain, Thailand, Libya, Aljazair, Sri Lanka, Yordania, dan India.

Acara Karnaval Asia Afrika merupakan agenda yang termasuk ke dalam rangkaian acara Asia Afrika Festival 2025. Gelaran itu diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada 18-19 Oktober 2025.

Tidak hanya karnaval, festival juga dimeriahkan dengan beberapa agenda, seperti pertunjukan kolaborasi dari Nyentrik Production dan Saung Angklung Udjo, Ega Robot Ethnic Percussion, pembukaan Asia Africa Corner, serta berbagai atraksi tarian dan pertunjukan seni yang diadakan di Stage Corner, Jalan Braga Pendek.

Mengusung tema “New Generation of Asia Africa Spirit”, acara diharapkan tidak hanya menjadi ajang hiburan semata, tetapi, juga momentum untuk menumbuhkan kembali semangat persaudaraan antarbangsa.

Melalui gelaran itu, generasi muda diharapkan dapat meneruskan api perjuangan, solidaritas, dan kerja sama yang telah diwariskan oleh para pemimpin bangsa dalam Konferensi Asia Afrika (KAA).

Baca juga: Museum KAA ungkap arsip Sidang Komite 1955 melalui “Kuasa Kata”

Baca juga: Pemprov Maluku jadikan budaya sebagai basis pembangunan berkelanjutan

Baca juga: Festival Iraw Tengkayu XIV masuk 110 Event Nasional KEN 2025

Baca juga: Wabup: Festival Sastra Banggai ruang pelestarian identitas budaya

Pewarta: Ilham Nugraha
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |