Jayapura (ANTARA) - Kepala Dinas Sosial Papua Djong HW Makanuay mengatakan, Sekolah Rakyat tingkat SMP akan dibuka di Jayapura dan muridnya berasal dari perwakilan sembilan kabupaten/kota di Papua.
"Saat ini berbagai persiapan sedang dilakukan dan sekolah tersebut berlokasi di Balai Latihan Kerja (BLK) Bse G Jayapura," katanya di Jayapura, Selasa.
Ia menjelaskan, murid yang akan masuk di SMP Sekolah Rakyat Jayapura itu dipilih dari sembilan kabupaten dan kota di Papua.
Dijelaskan , untuk tahap pertama sebanyak 100 pelajar yang akan mengikuti pendidikan dengan pola berasrama yang berasal dari Kabupaten dan Kota Jayapura, Kabupaten Sarmi,Keerom, Mamberamo Raya, Supiori, Biak Numfor, Kepulauan Yapen dan Waropen.
Baca juga: Siapkan 10 Ha, Kemensos survei pembangunan Sekolah Rakyat di Mimika
Penjaringan sudah dilakukan, dan diharapkan pada September aktivitas belajar mengajar di SMP Sekolah Rakyat Jayapura dapat dilaksanakan.
Para pelajar yang terjaring itu, kata dia, berasal dari keluarga yang masuk dalam kategori tidak mampu atau miskin.
"Mudah-mudahan kegiatan belajar mengajar di SMP Sekolah Rakyat Jayapura dapat dilaksanakan sesuai jadwal yakni bulan September 2025," katanya.
Baca juga: Sekolah Rakyat Buton, Wamensos pesan tidak boleh ada siswa titipan
Ditambahkan, untuk tingkat SMA, baru ada di empat kota yaitu Kota Jayapura yang mendidik pelajar dari Kota Jayapura dan Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Sarmi, dan Kabupaten Biak Numfor.
Dari informasi yang diterima, Pemkot Jayapura sudah mengalokasikan lahan di Distrik Muara Tami dan saat ini dalam proses sertifikat.
Selain itu, Pemkab Kepulauan Yapen juga sudah mempersiapkan lahan yang nantinya akan dibangun Sekolah Rakyat.
Bila kedua daerah itu sudah siap maka ke 100 pelajar yang saat ini belajar di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Jayapura akan dipindahkan ke kedua kota, ujarnya.
Baca juga: Kemnaker Siapkan 59 BLK Pusat dan Daerah Digunakan untuk Sekolah Rakyat
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.