Jakarta (ANTARA) - Bos Manchester United Sir Jim Ratcliffe mengatakan bahwa klubnya terancam mengalami krisis keuangan pada akhir tahun ini bila tidak segera menerapkan kebijakan efisiensi anggaran.
Sir Jim Ratcliffe mengaku telah mengambil langkah-langkah kontroversial untuk menyelamatkan Setan Merah dari potensi masalah keuangan.
"Manchester United akan kehabisan uang tunai pada akhir tahun ini - pada akhir tahun 2025 - setelah saya menyuntikkan 300 juta poundsterling dan jika kita tidak membeli pemain baru di musim panas," tutur Ratcliffe kepada BBC pada Selasa.
Dampak dari kebijakan efisiensi ini termasuk pemotongan gaji, pengurangan jumlah staf, hingga kenaikan harga tiket pertandingan. Keputusan ini tentu menuai kritik dan kecaman dari para pendukung setia Manchester United.
Sir Jim Ratcliffe mengakui bahwa keputusan-keputusan yang diambilnya tidak populer di kalangan penggemar.
"Saya tidak terlalu menikmati membaca koran akhir-akhir ini. Saya tahu ini tidak populer, dan periode perubahan ini tidak nyaman bagi banyak orang, dan beberapa keputusan yang harus kami ambil tidak menyenangkan," jelasnya.
Namun, dia menegaskan bahwa langkah-langkah tersebut mutlak diperlukan demi menstabilkan situasi di Manchester United.
"Kami sedang dalam proses perubahan dan ini adalah periode yang tidak nyaman dan mengganggu, dan saya merasa simpati dengan para penggemar. Jawaban sederhananya adalah klub akan kehabisan uang pada Natal bila kita tidak melakukan hal-hal itu," ungkap Ratcliffe.
Baca juga: Bos MU terapkan efisiensi opsi menu makan siang untuk pemain
Baca juga: Amorim: Manchester United butuh lebih banyak pemain seperti Bruno
Baca juga: Prahara Manchester United lebih dari sekadar soal sepak bola
Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025