Jakarta (ANTARA) - Kelompok penasihat Jepang yang dipimpin oleh mantan anggota dewan direksi Tesla, Hiro Mizuno berencana mendekati Tesla untuk membahas investasi pada salah satu produsen otomotif yakni Nissan.
Dilansir dari Electrive pada Senin, menurut laporan Financial Times, para investor ini meyakini Tesla berminat untuk membeli pabrik Nissan yang ada di Amerika Serikat (AS). Politisi Jepang seperti mantan perdana menteri Yoshihide Suga dikabarkan juga mendukung rencana tersebut.
Jepang merencanakan membentuk konsorsium investor untuk Nissan, dengan Tesla menjadi pendukung keuangan terbesar. Investasi Tesla dapat mencegah Nissan diambilalih oleh perusahaan asal Taiwan, Foxconn yang tertarik mengakuisisi Nissan.
Baca juga: Media Jepang sebut Honda-Nissan umumkan rincian merger pada Februari
Kelompok penasihat Jepang itu khawatir apabila diakuisisi, Nissan "bisa jatuh ke tangan asing yang berpotensi bermusuhan" jika perusahaan itu hanya fokus pada pengembalian pendapatan.
Beberapa anggota dewan dikabarkan Nissan mengetahui tentang rencana tersebut. Konsorsium investor yang dipimpin oleh Tesla seharusnya menyisakan ruang kecil untuk investasi oleh Foxconn.
Nissan memiliki dua pabrik perakitan di Tennessee dan Mississippi dengan total kapasitas sekitar satu juta unit per tahun. Namun, hanya 525.000 unit yang dibangun di sana tahun lalu, yang berarti pabrik hanya beroperasi sekitar setengah kapasitas.
Sedangkan Tesla memiliki pabrik mobil listrik di California dan Texas yang membangun semua kendaraan yang mereka jual di AS. Perusahaan otomotif milik Elon Musk itu juga sedang membangun pabrik truk semi listrik di Nevada.
Namun, rencana inisiatif Jepang ini memiliki sejumlah tantangan. Pertama, pabrik di AS dinilai penting bagi penjualan dan pendapatan Nissan, meskipun pemanfaatan kapasitas pabrik di pabrik di AS rendah. Dengan demikian, ini menjadi pertimbangan Nissan untuk tidak menjual pabriknya ke produsen mobil lain.
Kedua, Tesla harus tertarik untuk mengambil alih pabrik Nissan, yang saat ini masih berfokus pada pembuatan mobil dengan mesin pembakaran.
Elon Musk juga secara tidak langsung menolak rencana itu. Dalam cuitannya mengenai mobil Tesla Cybercab, Elon menulis di X: "Pabrik Tesla ADALAH produknya. Lini produksi Cybercab tidak seperti yang lain di industri otomotif."
Dengan begitu, mengambil alih pabrik mobil berbahan bakar bensin tidak sesuai dengan program prioritas Tesla.
Baca juga: Honda-Nissan batal merger karena tak sepakat soal struktur manajemen
Baca juga: Nissan diproyeksi sulit cari mitra usai gagal merger dengan Honda
Baca juga: Nissan diwartakan sedang cari mitra baru untuk kembangkan EV
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025