Jembatan tertinggi di Kamboja masuki tahap akhir konstruksi

19 hours ago 1

Phnom Penh (ANTARA) - Balok T (T-beam) terakhir dari proyek jembatan tertinggi Kamboja yang dikerjakan oleh sebuah perusahaan China di Provinsi Pursat, Kamboja barat, berhasil dipasang pada Minggu (9/3), yang menandakan bahwa proyek tersebut memasuki tahap akhir konstruksi.

Dibangun oleh China Road and Bridge Corporation (CRBC), jembatan Nomor 28 di sepanjang Jalan Nasional Nomor 10 itu dibangun melintasi lembah Sungai Russey Chrum di Desa Chhay Luk, Komune Osom, Distrik Veal Veng.

Proyek jembatan setinggi 80 meter ini memiliki total panjang 530 meter dan lebar 10 meter.

Dengan pemasangan balok T terakhir ini, seluruh pekerjaan sulit dalam proyek jembatan tersebut telah rampung, memberikan dasar yang kuat untuk operasi lalu lintas selanjutnya, kata siaran pers Kantor CRBC Kamboja pada Senin (10/3).

Foto udara yang diambil pada 9 Maret 2025 menunjukkan proyek jembatan tertinggi di Kamboja di Provinsi Pursat, Kamboja. (China Road and Bridge Corporation/Handout via Xinhua)

Jembatan No. 28 itu berdekatan dengan kawasan cagar alam nasional dan sebuah area perlindungan sumber air tingkat pertama, kata siaran pers tersebut, seraya menambahkan bahwa organisasi dan koordinasi konstruksi sempat mengalami kesulitan, dan risiko keselamatan dari konstruksi balok kontinu pilar tinggi juga besar.

Pemimpin proyek Kantor CRBC Kamboja, Liu Zhaowei, mengatakan sejak dimulainya konstruksi, tim proyek mengatasi berbagai kesulitan penggalian lubang fondasi yang dalam dan perlindungan sumber air untuk konstruksi di tepi sungai.

Ia menuturkan timnya menggunakan lebih dari 10 teknologi baru untuk menjamin kinerja keselamatan konstruksi dan memastikan stabilitas kualitas pengecoran beton pada bagian-bagian jembatan seperti di abutmen, badan pilar, dan balok kotak kantilever.

Menurut siaran pers tersebut, panjang total proyek rekonstruksi Jalan Nasional Nomor 10 mencapai 197,3 km. Sejauh ini, 96,16 persen dari keseluruhan proyek telah selesai dikerjakan.

Pewarta: Xinhua
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |