Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur bersama Pegadaian Kanwil VIII Jakarta I memperkuat ketahanan pangan melalui program pertanian perkotaan (urban farming) di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jumat.
Kegiatan yang berlangsung di Bantaran Kali Cipinang Melayu, tepat di bawah Jalan Tol Becakayu ini hadir sebagai langkah kolaboratif memperkuat ketahanan pangan, kota, dan pemanfaatan ruang publik di kawasan perkotaan.
"Dalam rangka memperingati World Habitat Day tahun 2025, kegiatan urban farming ini merupakan bentuk strategi ketahanan pangan dan kota di wilayah perkotaan khususnya Jakarta. Kami bersama dengan Pegadaian Jakarta Timur," kata Wakil Wali Kota Jakarta Timur Kusmanto di sela-sela kegiatan itu.
Menurut dia, pertanian perkotaan menjadi strategi penting dalam membangun ketangguhan kota menghadapi tantangan urbanisasi. Selain menjaga ruang hijau, kegiatan ini juga memberi manfaat langsung bagi masyarakat setempat.
Baca juga: Perkuat ketahanan pangan, Pemkot Jaktim kembangkan "urban farming"
"Mudah-mudahan kegiatan ini berlanjut dan terus digiatkan. Masyarakat dapat menjaga lahan tanam ini dan memanfaatkan hasilnya untuk kebutuhan sehari-hari. Ini langkah positif untuk memperkuat ketahanan pangan di Jakarta Timur," jelas Kusmanto.
Seribu bibit
Dalam kegiatan ini, Pegadaian memberikan dukungan penuh berupa bibit hortikultura dan sarana pendukung pertanian. Sebanyak seribu bibit tanaman disalurkan, terdiri dari cabai, tomat, timun, dan jenis hortikultura lainnya.
Khusus tanaman cabai, Pegadaian memperkenalkan teknologi baru berupa sistem irigasi air otomatis yang memudahkan proses perawatan.
"Jenis tanaman yang ada di sini adalah tanaman cabai, dengan teknologi baru menggunakan sistem air otomatis. Jadi yang merawat tidak perlu sampai mengontrol. Cukup melihat dan merawat seperlunya karena penyiramannya sudah otomatis," kata Pemimpin Wilayah Pegadaian Kanwil VIII Jakarta 1, Ahmad Zaenudin.
Selain bibit, Pegadaian juga menyediakan pupuk, mesin pompa air, semprotan (spray) penyiraman otomatis, dan alat penggembur tanah yang tidak memerlukan tenaga besar seperti mencangkul. Semua peralatan tersebut disiapkan agar masyarakat lebih mudah dalam mengelola lahan urban farming.
Baca juga: Pemkot Jaktim gelar sosialisasi pertanian perkotaan di Ciracas
"Dalam penyiraman, alatnya sudah dilengkapi semprotan. Jadi tinggal ditunggu sampai cukup pengairannya. Pompa juga bisa dilepas untuk penyimpanan agar awet dan digunakan lagi keesokan harinya," ujar dia,
Adapun kegiatan urban farming ini merupakan bagian dari program nasional memperingati Hari Habitat Sedunia yang digelar serentak di berbagai daerah di Indonesia. Untuk wilayah Jakarta, Kanwil VIII Jakarta I memilih Cipinang Melayu sebagai lokasi utama.
"Pegadaian menyelenggarakan kegiatan ini di seluruh Indonesia. Namun untuk wilayah Jakarta, Kanwil VIII Jakarta I menyelenggarakannya di Kelurahan Cipinang Melayu," ucapnya.
Ahmad menjelaskan bahwa penentuan lokasi didasarkan pada wilayah kerja Pegadaian yang mencakup Jakarta Timur, Bekasi, Bogor, dan Karawang. Untuk tahun ini, fokus diberikan pada kawasan Jakarta Timur karena dinilai memiliki potensi urban farming yang besar.
"Kalau di Kepulauan Seribu, bentuk kegiatannya lain, misalnya penanaman mangrove, disesuaikan dengan kondisi lingkungan. Kami akan dukung juga program itu. Untuk sekarang kami fokus dulu di Jakarta," katanya.
Dia berharap kegiatan urban farming di Cipinang Melayu menjadi pemicu bagi komunitas lain untuk melakukan gerakan serupa sehingga dampaknya semakin meluas.
Baca juga: Pemkot Jaktim gencarkan pertanian perkotaan di lahan tersisa
"Harapannya ada komunitas atau lembaga lain yang bisa melaksanakan kegiatan seperti ini secara serempak. Dengan begitu dampaknya akan lebih besar bagi masyarakat dan juga kota Jakarta," kata Ahmad.
Kolaborasi Pemkot Jakarta Timur dan Pegadaian ini menghadirkan ruang hijau produktif di tengah padatnya perkotaan sekaligus menjadi bentuk nyata peringatan World Habitat Day 2025, yang mengangkat pentingnya lingkungan berkelanjutan dan ketahanan kota bagi masa depan.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































