Industri pariwisata promosikan wisata Indonesia di WIBM Seoul-Tiongkok

1 month ago 17

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata menggandeng sejumlah stakeholders dari industri pariwisata nasional untuk berpartisipasi dan berpromosi wisata dalam acara Wonderful Indonesia Business Matching (WIBM) di Seoul, Korea Selatan, dan Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

“Ini menunjukkan komitmen kolaboratif Kemenpar untuk memperkuat penetrasi pasar dan mendorong peningkatan kualitas pariwisata Indonesia di kancah internasional,” kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar Ni Made Ayu Marthini saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Jumat.

Made menekankan bahwa promosi ini bertujuan memperkenalkan dan memposisikan Indonesia sebagai destinasi wisata premium yang menarik bagi wisatawan dari kedua negara pasar utama tersebut.

Pelaksanaan kegiatan WIBM di Korea Selatan pada 8 September 2025 menghadirkan 14 stakeholder pariwisata yaitu Arena Wisata, Garuda Indonesia, Bali Tur Indonesia, Disa Tour and Travel, Tiara Sentosa Lombok, Bintan Resort Cakrawala, Bali Cahaya Tour & Travel, Nusa Dua Bali Tours and Travel - Bagus Discovery, Aston Batam, Komaneka Resort, Paradisus by Melia Bali, Tanah Gajah Resort, InJourney Destination, dan InJourney Hospitality.

Baca juga: Kemenpar perkuat standar keselamatan selam di Maluku Utara

Sedangkan di RRT pada 10 September 2025 menghadirkan 22 stakeholder pariwisata yaitu Alam Bidadari Semesta, Aston Batam, AYANA Hospitality, Bali Cahaya Tour & Travel, Bali, Kami Tour & Weddings, Bintan Resort Cakrawala, DISKOVERA, DWI Tour, Four Seasons Resorts Bali, Garuda Indonesia, Global Indah International, InJourney Destination, InJourney Hospitality, Jatra Tour, Metro Mandala Wisata, Revivo Wellness Resort, Sentosa Cahaya Kemilau, Seven, Secrets Resort, Somewhere Lombok, The Mulia Resorts & Villa, Tiara Sentosa Lombok, serta Tugu Hotels & Restaurants.

Para stakeholder pariwisata yang hadir tidak hanya memamerkan produk, tetapi juga terbuka untuk berkolaborasi dalam pembuatan paket wisata. Untuk memudahkan akses wisatawan Korea dan Tiongkok ke Indonesia, konektivitas menjadi faktor kunci dalam memperkuat penawaran paket wisata nasional.

Made menyampaikan bahwa WIBM merupakan wujud nyata dari implementasi program pariwisata naik kelas melalui pendekatan high level yang strategis.

Baca juga: Menpar tekankan 3 area kunci untuk tingkatkan wisata ramah Muslim

Kementerian Pariwisata ingin memastikan transformasi pariwisata Indonesia tidak hanya terjadi di dalam negeri, tetapi juga tercermin melalui cara membangun jaringan dan kemitraan global.

Melalui kegiatan ini, Indonesia menegaskan kesiapan untuk memperkuat sinergi lintas sektor guna mendorong pertumbuhan pariwisata nasional yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.

“Kegiatan ini sangat penting dilaksanakan sebagai upaya memperkuat promosi pariwisata Indonesia ke pasar wisatawan Korea Selatan dan Tiongkok. Sebab, kedua negara ini masuk dalam 10 besar kunjungan wisatawan terbanyak ke Indonesia,” kata Made.

Representatif Garuda Indonesia di Korea Fajar menyampaikan WIBM menjadi sarana efektif bagi pelaku pariwisata dalam hal ini maskapai, untuk memperluas jejaring dan menjalin kerja sama dengan mitra potensial dari Korea Selatan.

Sementara itu, Representatif Garuda Indonesia di Shanghai Raka Krisyanto mengatakan kegiatan ini mampu membuka peluang kolaborasi yang lebih luas bagi pelaku ekosistem pariwisata sekaligus memperkuat daya saing pariwisata Indonesia di pasar internasional.

Baca juga: Kemenpar-Baznas optimalkan pengumpulan zakat di lingkungan Kemenpar

Baca juga: Kemenpar publikasikan kajian penguatan implementasi pariwisata hijau

Baca juga: Kemenpar ingin perbanyak lapangan kerja lewat industri event dan MICE

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |