Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Singapura membuka peluang besar untuk memperluas investasi berkelanjutan terutama di sektor energi hijau, digitalisasi, hingga agro industri.
“(Kerja sama di berbagai bidang tersebut) dinilai semakin penting dalam menciptakan nilai tambah jangka panjang, serta mendukung transisi ekonomi kawasan,” kata Juru Bicara Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian Haryo Limanseto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan dengan Minister of Foreign Affairs Singapore Vivian Balakrishnan di Singapura, dan keduanya menyatakan terus memperkuat kemitraan sebagai dua mitra kunci di Asia Tenggara yang berperan penting menjaga stabilitas kawasan dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Lebih lanjut Haryo mengatakan di tengah dinamika global yang semakin kompleks, kedua negara memandang perlunya memperdalam kolaborasi strategis agar ASEAN tetap menjadi blok ekonomi inklusif, terbuka dan berdaya saing tinggi.
Dalam pertemuan tersebut, menurut dia, kedua menteri juga membahas terkait dinamika kawasan, khususnya perkembangan di ASEAN dan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).
Indonesia juga menegaskan tekan untuk melanjutkan proses aksesi CPTPP, yang disambut baik oleh Singapura dengan dukungan penuh.
“Pertemuan ini menjadi momentum untuk memperkuat koordinasi ekonomi, mendorong integrasi kawasan, serta mempercepat kolaborasi dalam menghadapi dinamika perdagangan global dan ekonomi digital,” ujar Haryo.
Melalui pertemuan bilateral itu, Menko Airlangga menegaskan urgensi memperkuat kerja sama melalui Future of Investment and Trade (FIT) Partnership sebagai inisiatif yang mampu mendorong arsitektur ekonomi kawasan lebih resilien dan responsif, lanjutnya.
Diskusi mengenai FIT mencakup langkah untuk memperkuat ketahanan rantai pasok melalui integrasi kawasan Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) dengan Singapura sebagai simpul logistik regional. Singapura menyampaikan pula dukungan terhadap minat Indonesia dalam berpartisipasi di Forum FIT.
“Keduanya juga berbagi pandangan mengenai pentingnya memberdayakan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) lintas batas melalui pemanfaatan teknologi perdagangan seperti kecerdasan buatan, blockchain, dan Internet of Things, sehingga pelaku usaha kecil dapat menikmati manfaat dari integrasi ekonomi regional yang kian maju,” katanya.
Selain itu, menurut Haryo, kedua menteri juga menekankan pentingnya penyelesaian pembahasan teknis guna memberikan kejelasan mengenai desain kerangka ekonomi digital. Dengan begitu, diharapkan kerangka tersebut dapat menjadi pijakan dalam pengembangan prinsip-prinsip perdagangan digital yang lebih terarah, serta mendukung percepatan pembentukan Digital Economy Framework Agreement (DEFA).
Pertemuan turut menyoroti peran strategis kerja sama subkawasan dalam kerangka SiJORI (Singapura, Johor, Kepulauan Riau). Integrasi itu diharapkan mampu menciptakan koridor pertumbuhan lebih luas, memperkuat arus perdagangan dan investasi, serta meningkatkan inovasi melalui sinergi antara tiga wilayah yang saling terhubung.
“Pertemuan ini memperkuat keyakinan bersama bahwa kerja sama Indonesia–Singapura akan terus berkembang dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat di kedua negara serta bagi kawasan secara keseluruhan,” ujar dia.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































