Indonesia pastikan komitmen kurangi emisi dalam pertemuan jelang CO30 Brasil

1 week ago 5

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia kembali memastikan komitmen terkait pengurangan emisi dalam pertemuan tingkat menteri jelang Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) Brasil, menyoroti semangat "gotong royong" yang sejalan dengan konsep "Global Mutirao" yang diusung Presidensi COP30 Brasil.

Dalam pernyataan dikonfirmasi dari Jakarta, Senin, Deputi Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon (PPITNEK) KLH/BPLH Ari Sudijanto mengatakan, hal itu disampaikannya pada Pertemuan Tingkat Menteri Persiapan The 30th Country of the Parties United Nations Framework Conventin on Climate Change (PreCOP30) yang diselenggarakan di Brasilia, Brasil pada 13-16 Oktober 2025.

"Tradisi gotong royong yang dimiliki Indonesia sangat sejalan dengan Global Mutirao yang diusung Presidensi COP30 Brasil. Kedua semangat ini menggarisbawahi bagaimana upaya kolektif dan solidaritas dapat mendorong pembangunan berkelanjutan, dengan melibatkan masyarakat dari bawah ke atas," jelas Ary Sudijanto.

Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Ari Sudijanto menyatakan dukungannya terhadap seruan Presiden Brasil untuk memperkuat kerja sama internasional melalui semangat Global Mutirao yang menekankan pentingnya upaya kolektif antarnegara.

Baca juga: KLH soroti potensi nilai ekonomi karbon biru dukung pengurangan emisi

Indonesia menilai bahwa semangat tersebut sejalan dengan tradisi gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia, di mana solidaritas dan kerja sama berbasis komunitas menjadi kunci dalam mendorong pembangunan berkelanjutan.

Sebagai bagian dari komitmennya untuk mendukung keberhasilan COP30, jelasnya, Indonesia menekankan pentingnya pembaruan target pengurangan emisi melalui Nationally Determined Contributions (NDC) 3.0 yang selaras dengan jalur pengurangan emisi untuk menjaga pemanasan global di bawah 1,5 derajat Celcius.

Indonesia juga mengusulkan langkah-langkah inovatif seperti diversifikasi pendanaan NDC melalui perdagangan karbon IDX Carbontrading dan Pengaturan Pengakuan Bersama/Mutual Recognition Agreement (MRA) untuk kredit lintas batas.

Indonesia juga menyampaikan kemajuan besar yang telah dalam menyelesaikan Rule Book of the Paris Agreement pada COP29 di Baku pada 2024. Namun, Indonesia juga mengingatkan adanya kesenjangan dalam implementasi yang perlu segera diatasi agar tujuan Perjanjian Paris dapat tercapai.

Pada kesempatan PreCOP30, Ketua Delegasi Indonesia juga melakukan pertemuan bilateral dengan pejabat tinggi PBB, termasuk Deputi Sekretaris Jenderal PBB Aminah Mohammed dan Sekretaris Eksekutif UNFCC Simon Stiell, untuk membahas perkembangan submisi NDC 3.0 Indonesia.

Pihak PBB mengapresiasi komitmen Indonesia dan menekankan pentingnya kontribusi Indonesia dalam Sintesis NDC yang akan diterbitkan pada 28 Oktober 2025.

Baca juga: BRIN siap dampingi industri dalam riset pengurangan emisi karbon
Baca juga: Menteri LH pastikan dokumen SNDC tetap akan diserahkan sebelum COP30

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |