Tangerang (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten mengantisipasi potensi peningkatan pergerakan warga negara Indonesia (WNI) ke luar negeri pada masa libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026.
"Akan ada peningkatan, prediksi angkanya nanti saja ya, karena memang trennya tiap tahun selalu mengalami peningkatan. Kalau kami lihat tren orang untuk berwisata itu, apalagi mungkin Gen Y ataupun Gen Z saat ini, jadi memang ada potensi naik," ujar Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, Galih P. Kartika Perdhana, di Tangerang, Jumat.
Ia mengatakan, dalam mengantisipasi lonjakan pergerakan WNI tersebut, pihaknya memperketat pengawasan terhadap jalur perlintasan di bandara, serta menyiagakan personel.
Selain itu, Imigrasi Bandara Soetta juga akan memaksimalkan penggunaan sistem aplikasi All Indonesia baik itu dalam pengawasan keimigrasian dengan menekankan peran maskapai penerbangan.
"Kami menekankan juga peran maskapai untuk concern kepada All Indonesia agar disiapkan pada saat sebelum penumpang datang, jadi bukan pada saat kedatangan, untuk mengurangi antrean," tuturnya.
Galih menegaskan, sebagai bentuk komitmen dalam menjaga ketertiban pergerakan WNI pada libur Natal dan Tahun Baru, maka personel Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta bakal bekerja maksimal dengan tidak mendapat libur.
"Meski belum ada edaran, tapi yang sudah-sudah enggak boleh (libur). Jadi personel semua harus siap dalam momen Natal dan Tahun Baru ini," tuturnya.
Dia menambahkan, selain memaksimalkan pengawasan, pihaknya juga kini tengah meluncurkan sembilan inovasi pelayanan dan pengawasan keimigrasian sebagai langkah strategis mempercepat peningkatan kualitas layanan publik, memperkuat fungsi pengawasan dalam momen Nataru.
Baca juga: Menteri Imipas apresiasi layanan Imigrasi Soetta jadi 10 terbaik dunia
Adapun dari sembilan inovasi tersebut yakni, Satu (Sarana Administrasi Tata Usaha), layanan tata usaha digital berbasis website yang mengintegrasikan seluruh proses penatausahaan dalam satu system terpadu.
Kemudian, Pintu Abg (Pelayanan Keimigrasian Terpadu Anak Berkewarganegaraan Ganda), layanan satu pintu untuk pendaftaran anak berkewarganegaraan ganda, penerbitan afidafit dan paspor secara terpadu, cepat dan efisien.
Prima (Panduan Teknis Konferensi Pers Imigrasi Soekarno-Hatta), standarisasi pelaksanaan konferensi pers agar informasi publik tersampaikan secara cepat, akurat, konsisten, dan profesional.
Ngopi Pimpasa (Ngobrol Pintar Bersama Petugas Imigrasi Pembina Desa), forum dialog antara petugas Imigrasi Soekarno-Hatta dengan masyarakat dan pemangku kepentingan pada wilayah kelurahan, menghadirkan edukasi dan ruang komunikasi dua arah guna mencegah praktek TPPO dan TPPM.
Aplikasi Immigration Care, yang menyediakan beberapa layanan komunikasi dan pengaduan antara pengguna layanan keimigrasian pada tempat pemeriksaan Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta secara real time. Soeta Pintar, platform digitalisasi pencatatan dan pelaporan PNBP keimigrasian yang terintegrasi secara online, terpusat dan real time dengan control akses berbasis peran.
Sigapp (Sistem Informasi Analisis Penundaan Keberangkatan), platform digitalisasi data penundaan keberangkatan calon PMI nonprosedural berbasis website. Dasco (Dashboard Monitoring Complaint), aplikasi pencatatan dan monitoring pengaduan terintegrasi dari beberapa kanal resmi Imigrasi Soekarno-Hatta.
"Dan Sibimas (Siber Imigrasi Soetta Pengawasan) keimigrasian digital yang memantau platform media sosial untuk meningkatkan kinerja intelijen keimigrasian," kata dia.
Baca juga: Kantor Imigrasi dan Ombdusman RI sosialisasi masyarakat tentang TPPO
Baca juga: Petugas imigrasi gunakan "bodycam" untuk transparansi-perlindungan
Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































