Ikhtiar maksimal hadapi banjir rob berulang di pesisir utara Jakarta 

3 months ago 35

Jakarta (ANTARA) - “Nanti malam banjirnya datang lagi Bang. Bahkan lebih tinggi dari yang tadi malam” kata Ketua RW 22 Kelurahan Pluit Kecamatan Penjaringan Kang Bani ketika bercerita tentang banjir yang melanda pemukiman warga di kawasan Muara Angke Kota Jakarta Utara.

Banjir pesisir seakan akrab dengan kehidupan warga yang tinggal di Jalan Dermaga Ujung Muara Angke.

Sepertinya, mereka hanya bisa pasrah dan menerima dengan ikhlas kondisi yang ada di lingkungan itu. Sudah berulang kali banjir seperti itu terjadi dan sampai saat ini belum ada solusi agar banjir rob tak lagi menyapu pemukiman mereka.

Meski kondisi cuaca panas terik tanpa hujan, banjir pesisir bisa saja terjadi dan datang menghantam pemukiman warga yang tersusun di Teluk Jakarta. Gelombang pasang tinggi membuat air laut yang masuk ke dalam rumah dan merusak sejumlah perabotan yang mereka miliki.

Tak sedikit perabotan warga yang rusak, mulai dari sofa, alat elektronik dan lainnya. Padahal barang-barang itu dibeli dari hasil keringat mereka melaut di Teluk Jakarta. Tak mudah bagi mereka membeli perabotan rumah. Mereka mesti menabung beberapa waktu hingga barang-barang itu hadir di kediaman mereka yang berada di kawasan pesisir pantai.

Kondisi yang berulang ini harus mereka terima dan harus berlapang dada. Solusinya mungkin bertahan di lokasi tersebut dan menerima konsekuensi hingga pembangunan Great Sea Wall atau tanggul laut raksasa yang digadang-gadang Pemprov DKI Jakarta jadi solusi jitu dalam menghadapi banjir rob.

Atau mereka mengambil solusi lain, yakni berpindah ke tempat yang lebih aman agar tidak lagi merasakan banjir pesisir yang terjadi akibat pergerakan bulan terhadap bumi.

Pada Senin (27/5) banjir rob datang ke pemukiman warga dan air asin masuk menyapu pemukiman warga secara langsung tanpa penghambat. Alhasil, pemukiman warga kembali terendam, tinggi air di depan Pos RW 22 Pluit Penjaringan mencapai 70–80-centimeter.

Banjir rob juga menghambat akses jalan menuju Pelabuhan Muara Angke yang merupakan lokasi penyeberangan dari Jakarta Utar menuju sejumlah pulau di Kabupaten Kepulauan Seribu. Kondisi ini diakui oleh pejabat di Pelabuhan Muara Angke, banjir rob yang terjadi di kawasan tersebut kerap menutup akses masyarakat dan wisatawan ke pelabuhan tersebut.

Baca juga: Pembangunan tanggul mitigasi rob di Muara Angke ditargetkan enam bulan

Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |