Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut naiknya harga referensi (HR) dan harga patokan ekspor (HPE) untuk komoditas biji kakao periode Mei 2025 disebabkan oleh menurunnya produksi di negara produsen utama.
Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim mengatakan HR biji kakao periode Mei 2025 ditetapkan sebesar 8.383,76 dolar AS per MT. Nilai ini naik 55,91 dolar AS atau 0,67 persen dari bulan sebelumnya.
Hal ini berdampak pada peningkatan Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao pada Mei 2025 menjadi 7.949 dolar AS per MT, naik 54,00 dolar AS atau 0,68 persen dari periode sebelumnya. Peningkatan harga ini tidak berdampak pada BK biji kakao yang tetap 15 persen sesuai Kolom 4 Lampiran Huruf B pada PMK Nomor 38 Tahun 2024.
"Peningkatan HR dan HPE biji kakao, antara lain, dipengaruhi penurunan produksi di negara produsen utama seperti Pantai Gading," kata Isy dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Di sisi lain, HPE produk kulit periode Mei 2025 tidak berubah dari bulan sebelumnya. Sedangkan, HPE produk kayu meningkat untuk beberapa jenis kayu.
Peningkatan terjadi pada lembaran kayu untuk kotak pengepakan, kayu dalam bentuk serpihan atau partikel, kayu serpih, serta kayu olahan dengan luas penampang 1.000-4.000 mm2 dari jenis meranti dan sortimen lainnya jenis eboni jati.
Peningkatan juga terjadi pada kayu jenis sortimen lainnya dari hutan tanaman jenis karet. Sedangkan, HPE beberapa jenis kayu lainnya turun.
Beberapa di antaranya, yaitu kayu veneer dari hutan alam dan dari hutan tanaman, kayu olahan dengan luas penampang 1.000-4.000 mm2 dari jenis rimba campuran dan sortimen lainnya dari hutan tanaman jenis pinus dan gemelina, akasia, sengon, balsa, serta ekaliptus.
Penetapan HPE biji kakao, HPE produk kulit, dan HPE produk kayu tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 592 Tahun 2025 tentang Harga Patokan Ekspor dan Harga Referensi atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.
Baca juga: Kakao organik Papua hadir pada pameran pangan Asia di Singapura
Baca juga: Upaya Sulbar entaskan kemiskinan melalui budi daya kakao
Baca juga: Kementrans terima investasi perkebunan kakao dari Swiss
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025