HNW buka Perkemahan Pesantren Nasional MPDI 2025

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Muhammad Hidayat Nur Wahid (HNW), secara resmi membuka Perkemahan Pesantren Nasional (Perpesnas) Majelis Pesantren Dakwah Indonesia (MPDI) Tahun 2025 di Kampoeng Gowes, Depok, Jawa Barat.

Dalam sambutannya, HNW memberikan apresiasi tinggi atas terus berlanjutnya event tahunan Perkemahan Pesantren Nasional yang dikelola oleh Majlis Pesantren Dakwah Indonesia (MPDI), dengan kolaborasi berbagai pihak.

Perpesnas ini, yang juga dihadiri oleh Dirjend Pendidikan Islam Kemenag, Wakil Kepala Kwarnas Pramuka, Yayasan Kesejahteraan Madani (Yaskesma) dan lembaga2 sponsor, dan tentu dihadiri juga oleh semua Pimpinan MPDI.

"Mudah-mudahan ini adalah yang pertama di era kepimpinan baru MPDI, tapi bukan yang terakhir. Kolaborasi, kebersamaan dengan Kementerian Agama, KWARNAS, dengan BSI, YAKESMA dllnya, akan terus meningkat dan berkelanjutan," kata HNW dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

ribuan santri yang mewakili 240an pesantren dari seluruh Indonesia juga turut hadir dalam acara pembukaan ini dengan sangat antusias, mereka membawa bendera dari masing-masing pesantren, menyanyikan yel-yel hingga memeragakan adat budaya yang mewakili daerah asal mereka.

HNM menegaskan bahwa kegiatan kepramukaan dan perkemahan seperti ini sangat bermanfaat bagi para Santri, karena memiliki kaitan erat dengan dunia pendidikan, kebangsaan, ideologi negara, dan peran mensejarah.

"Pramuka di lingkungan pesantren sesungguhnya merupakan pengejawantahan dari fakta-fakta itu semuanya menjadi satu," ujarnya.

Tanggal pelaksanaan Perpesnas, 6 hingga 8 November ini disebut sengaja dipilih sebagai momen yang strategis, mengingatkan peserta pada rangkaian peristiwa sejarah penting yang melibatkan peran sentral para santri.

Misalnya kata HNW, tanggal 6-8 November itu menjelang tanggal 10 November adalah Hari Pahlawan, dengan pekik heroik “Allahu Akbar 3x Merdeka”dari Pahlawan Nasional Bung Tomo, peristiwa itu didahului oleh perjuangan kaum muda termasuk Jong Islamiten Bond yang berkontribusi hadirkan Sumpah Pemuda(28 Oktober).

Sebelum itu, pada tanggal 22 Oktober hadirnya Fatwa dan Resolusi jihad oleh K.H. Hasyim Asy'ari dan K.H. Wahab Chasbullah, yang menegaskan keharusan Santri dan Kiai bersama Rakyat wajib membela negara dengan fardhu 'ain atau wajib. Dan karena sangat pentingnya peran kaum Santri dg Resolusi Jihad yg berhasil selamatkan kemerdekaan Indonesia itu, maka Pemerintah mengakuinya dengan menjadikannya sebagai hari nasional yaitu Hari Santri Nasional.

Lebih lanjut, HNM juga menyoroti peran komunitas santri dalam sejarah nasional melalui sosok pencipta Himne Pramuka, Pencetus Paskibraka, dan pencipta lagu "Hari Merdeka", yakni Sayyid Muhammad Husein Al-Mutahar (H. Mutahar), yang merupakan keturunan Arab-Indonesia dan sosok santri.

"Ternyata Pramuka sangat terkait dengan sejarah ulama dunia pesantren, dan sangat membela Indonesia," tuturnya.

Perpesnas MPDI 2025 diharapkanny menjadi modal besar dalam mempersiapkan Generasi Z (Gen Z) yang akan memimpin Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. HNW menekankan pentingnya menanamkan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya, sesama manusia, serta bangsa dan negara.

"Sukseslah Perpenas MPDI Tahun 2025 ini sebagai modal besar mempersiapkan generasi untuk bisa memanen Bonus Demografi," kata HNW.

Terakhir, ia berpesan agar para santri memaksimalkan kesempatan Perpesnas untuk mengembangkan kemampuan dan kecerdasan sebagai wujud syukur dan kesiapan menjadi penegak Indonesia Emas 2045.

Baca juga: MPR ingatkan keberagaman tidak untuk bahan perdebatan dan konflik

Baca juga: Anggota DPR: Biaya haji 2026 turun, kualitas layanan harus naik

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |