Jakarta (ANTARA) - PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel membagikan dividen tunai sebesar Rp1,91 triliun dari laba bersih tahun buku 2024, atau setara Rp30,33 per saham.
Keputusan tersebut disepakati melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Jakarta, Rabu.
Direktur Keuangan Harita Nickel Suparsin Darmo Liwan saat konferensi pers paparan publik menyatakan bahwa keputusan ini sejalan dengan kebijakan perusahaan untuk mengalokasikan minimal 30 persen dari laba bersih sebagai dividen kepada pemegang saham.
“Pada tahun 2024, perseroan akan membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp1.913.906.735.200 (Rp1,91 triliun) atau Rp30,332 per saham,” sebagaimana tertulis dalam pembahasan mata acara ketiga rapat.
Pada 2024, Harita Nickel mencatatkan laba bersih sebesar Rp6,37 triliun, tumbuh 13,53 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp5,61 triliun. Dari total laba tersebut, perseroan juga menyisihkan Rp12 miliar atau sekitar 0,19 persen sebagai dana cadangan wajib.
Di sisi top-line, NCKL membukukan pendapatan sebesar Rp26,96 triliun pada 2024, meningkat 13,02 persen dari Rp23,85 triliun pada 2023. Sebagian besar pendapatan berasal dari segmen pengolahan nikel pihak ketiga dengan transaksi mencapai Rp23,16 triliun, disusul penambangan nikel ke pihak berelasi senilai Rp3,8 triliun.
Corporate Secretary NCKL Franssoka Sumarwi mengatakan, pertumbuhan ini tak lepas dari strategi efisiensi dan keberlanjutan yang diterapkan perusahaan di tengah situasi ekonomi global yang menantang.
Perseroan juga menegaskan komitmen terhadap keberlanjutan dengan secara sukarela mengikuti audit pihak ketiga oleh Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA). Audit tersebut mencakup pengelolaan air, lingkungan, dan sosial.
“Perseroan juga melakukan berbagai inisiatif energi berkelanjutan yang berhasil mengurangi emisi sebesar 690.041 metrik ton CO2e. Ada pula pemasangan panel surya atap berkapasitas 40 MWp yang masih terus berlangsung dan sejalan dengan regulasi pemerintah untuk mencapai net zero emission (NZE) pada 2060,” ujar Franssoka.
Sepanjang 2024, lanjutnya, Harita Nickel turut berdampak pada aspek sosial dengan penciptaan 729 lapangan kerja baru dan pemberdayaan 65 pemasok lokal yang melibatkan 254 pekerja lokal.
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) perusahaan mencapai skor 89, dengan rata-rata Social Return on Investment (SROI) sebesar 2,62.
“Ke depan, Perseroan akan terus aktif menyelesaikan proyek-proyek yang sedang berjalan dan meningkatkan kapasitas produksi. Perseroan juga akan terus mengembangkan fasilitas pemrosesan nikel serta memastikan operasi yang efisien dan berkelanjutan,” tutupnya.
Baca juga: Harita Nickel: Tiga investor selesaikan due diligence di rights issue
Baca juga: Harita Nickel akan buyback saham Rp1 triliun
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.