Harga minyak mentah Indonesia turun jadi 71,11 dolar AS per barel

1 day ago 5
peningkatan tarif perdagangan AS yang berpotensi mengganggu perekonomian global yang menurunkan permintaan minyak mentah

Jakarta (ANTARA) - Harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) Maret 2025 ditetapkan senilai 71,11 dolar AS per barel, mengalami penurunan dari ICP Februari 2025 akibat peningkatan tarif perdagangan Amerika Serikat.

"Penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional salah satunya dipengaruhi oleh kekhawatiran peningkatan tarif perdagangan AS yang berpotensi mengganggu perekonomian global yang menurunkan permintaan minyak mentah," ujar Plt. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Chrisnawan Anditya, dikonfirmasi ANTARA dari Jakarta, Kamis.

Harga ICP pada Maret 2025 mengalami penurunan sebanyak 3,18 dolar AS dari ICP Februari 2025 sebesar 74,29 dolar AS. Penetapan ICP Maret 2025 tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 143.K/MG.01/MEM/2025 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Maret 2025 tanggal 16 April 2025.

Selain faktor tarif perdagangan AS, faktor lain yang memengaruhi penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional adalah sinyalemen OPEC+ untuk melanjutkan rencana peningkatan produksi minyak pada bulan April 2025, menyusul tekanan Presiden AS Donald Trump terhadap OPEC dan Arab Saudi untuk menurunkan harga.

"Tidak hanya itu, terdapat peningkatan stok minyak mentah komersial AS pada pertengahan Maret 2025 dibandingkan akhir Februari 2025 sebesar 3,2 juta barel menjadi 437 juta barel, sesuai dengan tren musiman, yaitu turunnya permintaan minyak oleh kilang pengolahan," urainya.

Di samping itu, tingkat pengoperasian kilang AS dan Eropa mengalami penurunan dan memasuki periode pemeliharaan berkala, sebagai persiapan menjelang summer driving season atau liburan musim panas yang akan meningkatkan konsumsi bahan bakar minyak.

Sementara, untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh kilang-kilang teapot China, yang merupakan pembeli utama minyak-minyak mentah yang terkena sanksi. Kilang China ini mulai menghentikan pembelian mereka untuk menilai dampak dan risiko dari sanksi yang akan dikenakan AS pada salah satu kilang independen China yang membeli minyak Iran.

"Pelaku perdagangan minyak di Asia menahan diri untuk membeli minyak mentah Iran, dan menunggu perkembangan pembicaraan damai Ukraina-Rusia, yang berpotensi terjadinya pelonggaran sanksi untuk minyak mentah Rusia," kata Chrisnawan.

Berikut harga rata-rata minyak mentah utama pada Maret 2025 dibandingkan Februari 2025 yang mengalami penurunan, yaitu Dated Brent turun sebesar 2,55 dolar AS per barel, dari 75,16 dolar AS per barel menjadi 72,60 dolar AS per barel.

Kemudian WTI (Nymex) turun sebesar 3,27 dolar AS per barel, dari 71,21 dolar AS per barel menjadi 67,94 dolar AS per barel.

Selanjutnya, ​​​​​​​Brent (ICE) turun sebesar 3,49 dolar AS per barel, dari 74,95 dolar AS per barel menjadi 71,47 dolar AS per barel.

Sementara harga basket minyak OPEC turun sebesar 2,81 dolar AS per barel, dari 76,81 dolar AS per barel menjadi 74,00 dolar AS per barel. Untuk ICP minyak mentah Indonesia turun sebesar 3,18 dolar AS per barel, dari 74,29 dolar AS per barel menjadi 71,11 per barel dolar AS.

Baca juga: Menteri ESDM usul tambah impor migas dari AS senilai Rp167,73 triliun

Baca juga: SKK Migas: Proyek LNG Abadi Maluku berperan dukung ketahanan energi

Baca juga: Wakil Ketua Komisi XII dorong revisi UU Migas untuk kepastian hukum

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |