Hal yang perlu diperhatikan orang tua saat beri anak makanan sehat

2 weeks ago 18

Jakarta (ANTARA) - Konsultan Nutrisi Metabolik Anak dr. Yoga Devaera, Sp.A(K) menekankan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua saat memberikan anak makanan yang sehat.

"Tentu prinsipnya kita memberikan makan sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan nutrisi," kata Yoga dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa.

Yoga, konsultan nutrisi metabolik anak di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, mengatakan pemberian makanan yang sehat dimulai dari keluarga. Orang tua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.

Baca juga: Ahli gizi tekankan pentingnya makanan seimbang cegah kolesterol

Misalnya, manfaat makanan yang mengandung protein hewani dan cara pengolahan yang bersih dan tepat sehingga tidak berisiko menimbulkan penyakit dalam keluarga. Orang tua perlu memerhatikan masa simpan daging dan memasaknya sampai matang.

Ketika membuat makanan pendamping ASI (MPASI) yang dibuat langsung untuk satu hari, orang tua harus benar-benar memperhatikan kebersihan dan suhu penyimpanan agar tidak memicu bakteri berkembang biak. Dia menganjurkan makanan MPASI diletakkan di dalam freezer (pembeku) dengan suhu di bawah 5 derajat Celcius.

Dengan membuat MPASI menjadi beku, tekstur makanan tidak mudah rusak dan mencegahnya menjadi kering ketika dipanaskan. Makanan dapat dipanaskan di suhu sekitar 60-65 derajat Celcius agar bakteri mati.

Hal berikutnya yang perlu diperhatikan orang tua yakni berkaitan dengan kandungan gizi bahan-bahan makanan yang akan diolah dan kebutuhan anak.

Yoga mencontohkan jika anak mengalami kekurangan zat besi, orang tua dapat memberikan hati ayam yang kaya akan zat besi. Sedangkan bila anak memerlukan lemak bisa didapatkan dari ikan laut.

Namun, apabila keluarga tidak yakin untuk mengolahnya karena berbagai faktor seperti ikan tercemar merkuri, orang tua dapat melakukan rotasi makanan dengan menggunakan menu lain yang mengandung gizi yang sama ataupun menggunakan makanan yang telah difortifikasi.

"Kita enggak bisa terus-terusan hanya makan satu jenis makanan. Semakin banyak (makanan) yang dirotasi, akan makin lengkap, akan makin mampu memenuhi kebutuhan untuk beberapa (zat) yang susah seperti zat besi, vitamin D," ujar Yoga.

Baca juga: Kebiasaan makan yang sebaiknya dihindari untuk mencegah diabetes

Baca juga: Gula penyebab diabetes tidak hanya dari makanan manis

Baca juga: Kiat mengurangi gula tambahan dalam diet tanpa kehilangan rasa

Baca juga: Pilihan diet tidak sehat penyebab berat badan sulit turun

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |