Gubernur laporkan Program Bali Mandiri Energi ke Menteri PPN

2 hours ago 1
Kami ingin Bali mandiri energi dengan mendorong pemasangan panel surya atau PLTS untuk perkantoran, industri, mal dan perhotelan

Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster melaporkan sejumlah Program Kemandirian Bali termasuk Program Bali Mandiri Energi kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy.

Koster dalam keterangan di Denpasar, Jumat, menyampaikan yang menjadi prioritas saat ini adalah Program Bali Mandiri Energi, di mana Pemprov Bali ingin mewujudkan kemandirian energi melalui percepatan pemanfaatan energi terbarukan, terutama energi surya (PLTS).

“Kami ingin Bali mandiri energi, salah satunya dengan mendorong pemasangan panel surya atau PLTS terutama untuk perkantoran, industri, mal dan perhotelan,” kata dia.

Kemandirian energi, menurut dia, penting bagi Bali, sebab selama ini pasokan listrik Bali masih bergantung dari PLTU Paiton, Jawa Timur, dengan menggunakan kabel bawah laut.

Apabila terjadi masalah, maka Bali akan mengalami pemadaman yang berisiko besar seperti sempat terjadi beberapa bulan lalu.

“Kabel bawah laut ini sangat riskan mengalami masalah, beberapa kali Bali mengalami 'blackout' akibat terjadi kerusakan pada kabel bawah laut ini,” ujarnya.

Kepada Menteri PPN, Gubernur Bali melanjutkan laporannya bahwa tak hanya kemandirian energi, Bali saat ini sedang mendorong Bali Mandiri Pangan.

Dalam hal kemandirian pangan, pemerintah daerah mendorong pemanfaatan potensi lokal seperti pertanian organik dan sumber daya lainnya untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Bali.

Seperti energi tadi, program ini program ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah dengan memperkuat sektor pertanian dan pangan lokal.

“Penguatan sektor pertanian ini berfokus pada pertanian organik, kita itu kaya akan pangan lokal di Bali seperti beras, buah, bawang merah, cabai, sayur mayur, coklat dan kopi asli Bali, ini harus terus kita jaga,” kata Wayan Koster.

Kemudian Bali Mandiri Air, di mana ia sedang mendorong ketersediaan air bersih disertai kebijakan larangan penggunaan air minum kemasan plastik sekali pakai di bawah 1 liter untuk mengatasi timbulan sampah plastik.

“Kita ingin Bali ini bersih, kita harus menjaga alam Bali dengan baik, menjaga sumber mata air seperti danau, sungai, laut, kemudian air yang melimpah di Bali harus dimanfaatkan dengan merata jangan ada daerah yang mengalami kekurangan air,” ucapnya.

Pada bidang pariwisata, Gubernur Bali melaporkan misi Pemprov Bali saat ini yaitu terus berbenah agar lebih berkualitas, menciptakan pariwisata yang lebih berkelanjutan, memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar kepada masyarakat lokal, sekaligus menjaga kelestarian alam dan budaya Bali.

“Kami ingin mewujudkan pariwisata yang berkualitas, turis yang datang ke Bali adalah turis yang berkualitas, kami telah tertibkan turis yang nakal, turis yang memiliki usaha ilegal di Bali termasuk melalui pembentukan tim terpadu dan penegakan hukum,” kata dia.

Upaya ini bertujuan agar Bali tetap menjadi destinasi yang tertib serta demi menjaga jati diri daerah dari praktik yang tidak bertanggung jawab, seperti penyalahgunaan visa dan usaha ilegal tanpa izin yang merugikan pendapatan daerah.

Merespons laporan program-program kemandirian Bali, Menteri PPN/Bappenas Rachmat Pambudy menyatakan dukungan penuh, sebab seluruhnya sejalan dengan program pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan kementeriannya.

“Ini tentu sejalan dengan apa yang kita canangkan, Bali ingin mandiri pangan, energi, air, kami akan rumuskan agar bisa tercapai, swasembada pangan dimulai dengan pangan organik, kemandirian air dimulai dengan pembersihan alam dan kemandirian energi dengan energi bersih," kata Menteri PPN.

Menurut dia, sejak dulu Provinsi Bali memang selalu menjadi percontohan dalam pembangunan nasional, menggunakan kearifan lokal sebagai landasan juga didorongnya agar turut diterapkan daerah lain.

“Bali ini sejak dulu menjadi role model dalam pembangunan, kami mendorong ke depan agar setiap pembangunan harus memperhatikan lingkungan, Bali sudah mendahului melakukan itu karena Bali memiliki kearifan lokal yang menyelaraskan kehidupan antara alam, manusia dan sang pencipta Tri Hita Karana,” ujarnya.

Baca juga: Menaker minta ribuan peserta magang ke Jepang asal Bali terapkan STAR

Baca juga: Dispar Bali minta pengusaha memitigasi potensi cuaca buruk akhir tahun

Baca juga: BPD Bali salurkan Rp12,6 triliun kredit UMKM

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |