Gubernur Jambi minta habibat harimau sumatra dijaga

3 hours ago 2
Kita berusaha agar harimau tetap bisa bertahan dan keluar dari zona kritis meskipun kemungkinan untuk kembali normal akan sulit.

Jambi (ANTARA) - Gubernur Jambi Al Haris meminta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan masyarakat bersama-sama menjaga keberadaan habitat harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) di kawasan hutan Provinsi itu.

"Nanti saya akan ke BKSDA Jambi melihat harimau yang terkena perangkap kemarin, kalau kondisinya sudah sehat dan stabil kita bisa lepaskan lagi, karena jika dilihat dari hasil rekaman camera trap masih ada populasinya di hutan Jambi meski jumlahnya mulai berkurang," kata Gubernur Jambi Al Haris saat diminta tanggapan di Jambi, Kamis.

Gubernur berpandangan, terpenting saat ini jangan sampai terjadi konflik antara harimau dengan manusia. Kawasan-kawasan hutan yang menjadi habitat binatang dilindungi benar-benar dijaga oleh masyarakat dan teman teman BKSDA.

Sementara itu Kepala BKSDA Jambi Agung Nugroho mengatakan peristiwa harimau sumatra yang terluka akibat masuk perangkap jerat di kawasan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Bungo Pandan Desa Suo-Suo Kecamatan Masumai Kabupaten Tebo terjadi beberapa waktu lalu.

Baca juga: Harimau sumatera terperangkap jerat di Tebo terancam diamputasi

Baca juga: BKSDA Jambi terlusuri keberadaan harimau di Gunung Raya Kerinci

Akibat peristiwa itu harimau mengalami luka di tulang kaki sebelah kiri bagian depan sudah terinfeksi sehingga menyebabkan jari-jari kaki harimau itu putus akibat terjerat selama 3-4 hari.

Setelah dokter melakukan pemeriksaan awal, harimau langsung dibawa ke Tempat Penyelamatan Satwa (TPS) BKSDA Jambi dan saat ini tim dokter dan petugas medis BKSDA Jambi tengah berupaya melakukan penanganan agar infeksi tidak parah dan memperburuk kualitas kesehatan harimau.

Opsi amputasi sangat terbuka, namun dokter tengah melakukan upaya agar kemungkinan buruk itu tak terjadi. Apabila harus dilakukan amputasi, tentu harimau akan kesulitan untuk bisa bertahan di alam liar, apalagi individu ini jantan, yang secara alami sangat teritorial.

"Kita berusaha agar harimau tetap bisa bertahan dan keluar dari zona kritis meskipun kemungkinan untuk kembali normal akan sulit," katanya.*

Baca juga: BKSDA Jambi ungkap tiga kasus perdagangan kulit Harimau Sumatera

Baca juga: KLHK gagalkan perdagangan kulit harimau di Jambi

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |