Jakarta (ANTARA) - Anak perusahaan Amazon.com yakni Amazon Web Services, Inc. (AWS) mengumumkan bahwa superapp Grab memilih AWS sebagai penyedia cloud untuk mempercepat pertumbuhan di berbagai layanannya, yaitu transportasi, pengiriman barang, dan layanan keuangan, hingga bank digital.
Selain itu, cloud dari AWS juga digunakan Grab untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya infrastruktur teknologi informasi.
"Kami berfokus pada inovasi berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan mitra kami dengan lebih baik. Hal ini membutuhkan eksperimen yang cepat, sambil memastikan keamanan dan stabilitas, serta kemampuan untuk sepenuhnya memanfaatkan potensi teknologi terbaru seperti GenAI," kata CTO Grab Suthen Thomas Paradatheth dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Baca juga: GrabMaps terintegrasi dengan Amazon Location Service
Ia menjelaskan, Grab menggunakan cloud dari AWS untuk mendukung operasional, mempercepat inovasi, meluncurkan layanan baru, dan melakukan skalabilitas secara efisien di sejumlah negara Asia Tenggara seperti Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Grab menggunakan layanan analitik AWS Clean Rooms, yang memungkinkan kerja sama data secara aman dan menjaga privasi antara berbagai entitas dan organisasi.
Selain itu, Grab juga memanfaatkan database khusus dari AWS dan telah melakukan migrasi terhadap lebih dari 400 layanan aplikasi backend dari server virtual tradisional ke prosesor AWS Graviton2 untuk mendukung kinerja tinggi serta efisiensi biaya dan energi.
Suthen menerangkan, transaksi on-demand yang dilakukan oleh pelanggan Grab meningkat sebesar 22 persen pada kuartal ketiga tahun 2024.
Baca juga: Grab perkenalkan fitur Akun Keluarga pantau perjalanan real time
Untuk memenuhi lonjakan permintaan layanan ini, Grab menggunakan Amazon Relational Database Service (Amazon RDS) sebagai database transaksionalnya yang didukung oleh Amazon DynamoDB.
Hal ini memastikan ketersediaan yang tinggi, skalabilitas, dan adaptabilitas platformnya untuk memaksimalkan pengalaman pelanggan, didukung oleh data yang lebih akurat dan mudah dicari.
Grab juga memanfaatkan AWS sebagai infrastruktur komputasi yang mendasari banyak inisiatif berbasis kecerdasan buatan (AI). Superapp ini menyimpan ratusan petabyte data dan memproses lebih dari 200 TB data setiap hari atau setara dengan 200.000 film panjang di AWS untuk proses pembelajaran mesin.
"Dengan memanfaatkan kinerja operasional, skalabilitas, dan teknologi mutakhir AWS, Grab mampu menghadirkan transaksi yang dipersonalisasi dan mulus kepada jutaan pengguna di seluruh wilayah," ujar Suthen.
Baca juga: Grab Indonesia tambah 1.000 mobil listrik hingga akhir 2024
Baca juga: Blibli - Grab gencarkan armada ramah lingkungan lewat "Green Delivery"
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024