Jakarta (ANTARA) - Layanan transportasi berbasis aplikasi (aplikator) Grab Indonesia mengatakan fokus untuk meningkatkan kesejahteraan mitra dan ekonomi digital nasional dalam ekosistem transportasi digital.
CEO Grab Indonesia Neneng Goenadi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan upaya itu sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet, Senin (20/10), yang menyoroti peningkatan taraf hidup para pengemudi ojek online (ojol).
“Di momen satu tahun pemerintahan ini, arah kebijakan pemerintah yang menyeimbangkan pertumbuhan industri dengan peningkatan taraf hidup pekerja lapangan menjadi sinyal kuat bagi seluruh pelaku ekosistem digital untuk berkolaborasi lebih erat,” kata Neneng.
Ia mengatakan kontribusi industri transportasi daring terhadap perekonomian nasional semakin nyata.
Berdasarkan studi ITB (2023), sektor tersebut menyumbang Rp382,62 triliun atau sekitar dua persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, dengan Grab berkontribusi sekitar 50 persen terhadap industri transportasi online (Oxford Economics, 2024).
Selain itu, sekitar 50 persen mitra pengemudi Grab roda dua merupakan mantan korban pemutusan hubungan kerja (PHK) atau tidak memiliki pekerjaan, atau tanpa sumber penghasilan sama sekali (Riset ITB, 2024).
Melalui digitalisasi UMKM, ia mengatakan ekosistem Grab telah membuka lebih dari 4,6 juta peluang ekonomi baru (2018-2024), disertai pembiayaan usaha senilai Rp6 triliun bagi 445 ribu mitra dan UMKM sejak 2021 melalui program GrabModal Mantul dan OVO Modal Usaha.
Komitmen Grab terhadap kesejahteraan mitra juga diwujudkan melalui perlindungan sosial dan peningkatan keselamatan kerja. Seluruh perjalanan di Grab terlindungi asuransi dengan nilai klaim lebih dari Rp100 miliar, sedangkan program pelatihan keselamatan Pelatihan Akbar Keselamatan Mitra (PAKEM) telah menjangkau 75 ribu mitra pengemudi di seluruh Indonesia, ujar dia.
Lebih lanjut Neneng mengatakan Grab turut mendukung agenda pemerintah dalam transisi energi dan pembangunan berkelanjutan.
Melalui armada kendaraan listrik terbesar di Indonesia yang mencapai lebih dari 11 ribu unit, ia mengatakan, Grab telah membantu mengurangi 30 ribu ton emisi karbon dan menghemat 11 juta liter BBM.
Di sisi lain, Grab juga berperan aktif dalam integrasi transportasi publik, di mana lebih dari 70 pereen pengguna transportasi umum Jabodetabek kini mengombinasikan Grab dalam mobilitas hariannya, sejalan dengan arah pemerintah menuju sistem mobilitas terpadu dan kota cerdas.
“Kondisi ini mendorong Grab untuk terus memperluas investasi jangka panjang di Indonesia, tidak hanya di sektor teknologi dan mobilitas, tetapi juga melalui berbagai inisiatif yang mendukung pemberdayaan ekonomi rakyat, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta percepatan transisi menuju ekonomi hijau,” kata Neneng.
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.