Frekuensi ideal servis AC: Cara jaga performa dan hemat listrik

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Pendingin ruangan atau air conditioner (AC) telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat, khususnya di daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Selain memberikan kenyamanan, AC juga berperan menjaga kualitas udara dalam ruangan. Namun, banyak pengguna AC yang belum memahami pentingnya melakukan servis dan perawatan secara rutin.

Idealnya, servis AC ruangan dilakukan secara berkala untuk menjaga performa dan efisiensi energi, serta memperpanjang usia pakainya. Pertanyaannya, berapa bulan sekali sebaiknya servis AC dilakukan?

Frekuensi ideal servis AC

Frekuensi servis AC sebaiknya disesuaikan dengan intensitas pemakaian dan kondisi lingkungan. Jika AC digunakan setiap hari selama berjam-jam—misalnya di rumah, kantor, atau tempat usaha—dan berada di lingkungan yang berdebu, disarankan untuk melakukan servis setiap 2–3 bulan sekali.

Sementara itu, jika AC digunakan tidak terlalu sering dan berada di ruangan yang relatif bersih dan tertutup, servis dapat dilakukan setidaknya sekali dalam setahun. Artinya, semakin tinggi frekuensi penggunaan dan semakin buruk kualitas udara sekitar, semakin sering pula AC perlu diservis.

Sebagai contoh, AC yang dipasang di dapur atau ruangan dengan aktivitas merokok tinggi sebaiknya dibersihkan setiap satu bulan sekali, guna mencegah penumpukan kotoran dan gangguan kinerja.

Baca juga: Tarif servis AC 2025 lengkap berdasarkan kapasitas dan jenis layanan

Lama waktu servis

Durasi servis atau pencucian AC umumnya memakan waktu antara 30 menit hingga 1 jam, tergantung jenis dan kondisi AC. Pekerjaan ini mencakup pembersihan unit indoor dan outdoor, pengecekan filter udara, serta pemeriksaan umum terhadap kondisi komponen utama.

Alasan pentingnya melakukan servis AC secara berkala

1. Menjaga keawetan AC
AC yang rutin dibersihkan akan bekerja lebih ringan. Debu dan kotoran yang menumpuk di filter dan komponen lain dapat membebani kinerja mesin, berisiko menimbulkan overheat dan bahkan kerusakan seperti munculnya bunga es pada evaporator.

2. Menghindari biaya perbaikan yang mahal
Servis rutin dapat mencegah kerusakan berat pada komponen utama AC seperti kompresor atau evaporator. Jika sudah rusak, biaya penggantiannya bisa jauh lebih mahal daripada sekadar biaya pembersihan.

3. Menghemat konsumsi listrik
AC yang bersih bekerja lebih efisien dan membutuhkan daya listrik yang lebih rendah. Sebaliknya, AC kotor cenderung mengonsumsi listrik lebih banyak karena harus bekerja lebih keras untuk mendinginkan ruangan.

4. Menjaga kualitas udara ruangan
Debu, jamur, dan mikroorganisme dapat menumpuk pada filter dan evaporator AC. Jika tidak dibersihkan, AC akan menyemburkan udara yang mengandung alergen dan polutan. Ini berisiko menimbulkan gangguan kesehatan seperti batuk, iritasi saluran pernapasan, hingga alergi.

Tanda-tanda AC perlu diservis
Selain mengikuti jadwal berkala, pengguna AC juga perlu memperhatikan tanda-tanda bahwa AC sudah perlu dibersihkan, antara lain:

  • AC mengeluarkan udara panas alih-alih udara sejuk.
  • Sirkulasi udara tidak maksimal, terasa lemah atau tidak menyebar.
  • Muncul bau tak sedap dari hembusan udara AC, yang menandakan adanya penumpukan kotoran atau pertumbuhan jamur di dalam sistem.

Melakukan servis AC secara berkala adalah investasi jangka panjang yang berdampak besar terhadap kenyamanan, efisiensi energi, dan kesehatan penghuni ruangan. Secara umum, servis dapat dilakukan setiap 3 bulan sekali untuk penggunaan normal, dan lebih sering bila AC digunakan intensif atau berada di lingkungan yang berdebu atau lembap.

Baca juga: Berapa PK AC yang dibutuhkan untuk kamar tidur?

Baca juga: Suhu AC harus disesuaikan dengan kondisi luar ruanganBaca juga: Berapa PK AC yang dibutuhkan untuk kamar tidur?

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |