Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri harus mengakui ketangguhan ganda Jepang Takuro Hogi/Yugo Kobayashi lewat rubber gim, 18-21, 21-15 dan 19-21 pada final Denmark Open 2025 di Jynske Arena, Odense, Minggu malam WIB.
Dikutip dari keterangan PBSI di Jakarta, hasil tersebut membuat Fajar/Fikri menggondol gelar runner-up pada turnamen BWF kelas super 750 itu.
Sejak awal gim pertama, Fajar/Fikri langsung meladeni permainan intensitas tinggi yang ditampilkan Hoki/Kobayashi hingga kedudukan berimbang 11-11.
Sayang, Fajar/Fikri sempat kehilangan tempo permainan hingga ketinggalan lima poin atas Hoki/Kobayashi, 11-16.
Meski sempat menyamakan kedudukan, Fajar/Fikri harus mengakui solidnya permainan Hoki/Kobayashi, 18-21.
Memasuki gim kedua, Fajar/Fikri sempat tertinggal empat poin, 4-8. Namun memasuki pertengahan set Fajar/Fikri tampil ngotot hingga menyamakan kedudukan menjadi 15-15.
Baca juga: Fajar/Fikri melaju ke final Denmark Open 2025
Baca juga: Fajar/Rian jadi ganda putra tersisa di semifinal Denmark Open 2025
Solidnya permainan Fajar/Fikri membuat Hoki/Kobayashi kerap mengalami kesulitan. Fajar/Fikri akhirnya menutup gim kedua dengan kemenangan 21-15.
Di gim penentuan, Fajar/Fikri langsung tampil agresif dan unggul empat poin, 6-2.
Sayang selepas interval, Fajar/Fikri tidak bisa terlalu banyak menekan setelah tempo permainan dikuasai oleh Hoki/Kobayashi. Hoki/Kobayshi akhirnya menutup drama lewat kemenangan dramatis 21-19.
Torehan runnner-up Denmark Open 2025 menjadi torehan positif Fajar/Fikri, yang berstatus pasangan baru, pada tahun 2025.
Sebelumnya, mereka mencapai perempat final Japan Open 2025, menjuarai China Open 2025, semifinal China Masters 2025 dan final Korea Open 2025.
Baca juga: Fajar/Fikri gagal juarai Korea Open akibat acap buat kesalahan sendiri
Baca juga: Fajar/Fikri juarai China Open 2025 setelah kalahkan wakil Malaysia
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































