Duduk rebahan tak boleh lebih dari satu jam

5 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis kedokteran olahraga dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) dr. Fauzan Nanggadita, Sp.KO mengingatkan masyarakat bahwa duduk rebahan tak boleh lebih dari satu jam kecuali tidur malam agar tak terkena masalah kesehatan.

"Duduk rebahan tidak boleh lebih dari satu jam kecuali tidur malam. Minimal 20 menit bangun. Duduk satu jam, setelah satu jam kita harus melakukan gerak," ujarnya di Jakarta, Senin.

Hal itu disampaikan dalam acara bertema "Aktif di Tempat Kerja: Kesehatan Dimulai dari Kursi Anda dan Risiko Kesehatan di balik Kenyamanan AC dari sisi Radiologi" yang diadakan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP) DKI Jakarta.

Duduk terlalu lama diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas dan masalah metabolisme.

Baca juga: Mengenal sudut Jakarta dengan berjalan kaki

Arsip foto - Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov DKI Jakarta bekerja pada hari pertama kerja di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta, Rabu (26/4/2023). ANTARA FOTO/Fauzan/foc.

Karena itu, saat sudah duduk selama satu jam, Fauzan menyarankan orang-orang untuk bangkit berdiri, misalnya, dengan mengelilingi satu ruangan sebanyak dua atau tiga kali.

Namun, apabila mengelilingi ruangan tak memungkinkan, maka bisa melakukan gerakan duduk dan bangkit dari kursi sebanyak 10 kali atau ditambah kegiatan mendorong kursi.

"Duduk, bangun 10 kali saja. Kalau kurang, angkat saja kursinya, dorong ke atas," ujar Fauzan.

Khusus para pekerja kantor yang menggunakan komputer, disarankan mengetik sambil berdiri dan mengurangi paparan gawai saat istirahat.

Baca juga: Manfaat berjalan tanpa alas kaki di rumput, bisa perbaiki siklus tidur

Dokter spesialis kedokteran olahraga dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) dr. Fauzan Nanggadita, Sp.KO dalam acara bertema "Aktif di tempat kerja : Kesehatan di mulai dari Kursi Anda dan Resiko Kesehatan di balik Kenyamanan AC dari sisi Radiologi" yang diadakan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP) DKI Jakarta di Jakarta, Senin (19/5/2025). (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

Dia mengingatkan, orang-orang harus memperbanyak gerak sekalipun sedang sibuk bekerja. Sejumlah cara yang bisa dilakukan termasuk dengan menaiki angkutan umum atau parkir di lokasi yang jauh.

Kemudian alih-alih lift, pilihlah naik dan turun dengan tangga serta membuat jadwal aktivitas fisik bersama rekan kerja.

"NEPA atau 'Non-Exercise Physical Activity' seperti naik angkutan umum, banyak jalan, parkir yang jauh," katanya.

Di kantor jangan pakai lift, naik-turun tangga supaya pahanya terlatih. "Kemudian buat jadwal aktivitas fisik bersama seperti senam atau jalan," ujar Fauzan.

Baca juga: Alasan jalan kaki lebih baik dari jogging dan lari bagi orang tertentu

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |