Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Persatuan Emirat Arab (PEA) untuk Indonesia Abdulla Salem Al Dhaheri menyampaikan bahwa hubungan perdagangan kedua negara telah menembus 5 miliar dolar AS atau setara Rp82,9 triliun.
Al Dhaheri, seusai berdialog dengan Presiden RI Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa sore, menyebut angka tersebut terakumulasi sejak 2021.
"Jika kita melihat hubungan dagang antara PEA dan Indonesia, pada tahun 2021 nilainya sekitar 1,9 miliar dolar AS. Kini, per hari ini, nilainya telah meningkat menjadi sedikit di atas 5 miliar dolar AS," katanya.
Menurutnya, hubungan bilateral PEA-RI saat ini terus menunjukkan kemajuan signifikan, khususnya di sektor energi dan investasi.
Salah satu bentuk kerja sama yang cukup kuat adalah kehadiran Mubadala Energy, perusahaan energi asal UEA, yang kini beroperasi di perairan Laut Andaman, Provinsi Aceh.
Perusahaan itu berhasil menemukan cadangan gas alam berskala besar, sebagai yang terbesar di Indonesia dalam dua dekade terakhir.
“Ini merupakan kisah sukses bagi Mubadala Energy,” ujarnya.
Dubes PEA menyatakan bahwa pihaknya akan terus memperluas peluang kemitraan di berbagai sektor yang memberikan nilai tambah bagi Indonesia.
Selain memperkuat kerja sama ekonomi, PEA juga berkomitmen untuk mendorong investasi yang mampu membuka lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan di tanah air.
"Kami akan terus mencari bidang kerja sama yang dapat memberi nilai tambah bagi Indonesia dan menciptakan lapangan kerja," ujarnya.
Presiden RI Prabowo Subianto berdialog secara tertutup sekitar 2,5 jam bersama Dubes PEA dan para pengusaha dari EDGE Group, perusahaan yang bergerak di sektor teknologi dan pertahanan PEA.
Mereka adalah Sekretaris Jenderal Advanced Technology Research Council juga Ketua Dewan Direksi EDGE Group Faisal Al Bannai dan Presiden Dukungan Perdagangan dan Misi Edge Group Omar Al Zaabi.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.