DPRD minta pemprov maksimalkan sosialisasi untuk penanganan stunting

1 day ago 6

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Ima Mahdiah meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memaksimalkan kegiatan penanggulangan stunting dengan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat di masing-masing wilayah.

"Kami minta dari Posyandu, Posbindu, termasuk RT-RW lebih peka lagi dengan keberadaan masyarakat yang memang terkena stunting," kata Ima di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, penyebab terjadinya stunting pada anak bukan hanya sejak kelahirannya, tetapi abainya orang tua melakukan pengecekan secara rutin sejak masih dalam kandungan.

Bahkan, lanjut dia, lingkungan kumuh juga bisa menjadi pemicu terjadinya stunting pada anak. Misalnya, kurangnya keperluan air bersih dan belum terpenuhi tangki septik yang di masing- masing rumah.

"Kita akan terus lebih kencang lagi, dalam mengawasi penanganan stunting," ujarnya.

Baca juga: Pengentasan stunting harus dimulai sejak perencanaan kehamilan

Arsip foto - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan memberikan vitamin A untuk mencegah tengkes (stunting) di Posyandu Pisang Emas, Jakarta, Jumat (10/2/2023). (ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)

Ima juga meminta Dinas Kesehatan DKI Jakarta agar lebih masif lagi dalam menyosialisasikan penanganan stunting di masing-masing wilayah DKI Jakarta.

Hal itu karena masih banyaknya masyarakat yang enggan melapor ke Posyandu, RT dan RW serta Puskesmas ketika anaknya terdapat gejala stunting.

"Ada orang tua yang malu membawa anaknya ke Posyandu karena stunting. Jadi mungkin perlu sosialisasi lebih masif lagi ke bawah," katanya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Rano Karno mengingatkan bahwa pengentasan stunting harus dimulai sejak perencanaan kehamilan dan hal ini membutuhkan pendekatan spesifik.

Adapun percepatan pengentasan stunting, menjadi salah satu rekomendasi program dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur DKI Jakarta Tahun 2024.

Baca juga: Kebutuhan protein hewani anak harus terpenuhi untuk cegah stunting

Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Ima Mahdiah memberi keterangan kepada media di Jakarta, Kamis (17/4/2025). ANTARA/Khaerul Izan (H)

​​​​​​​Rano mengatakan, rekomendasi percepatan program pengentasan stunting atau tengkes membutuhkan pendekatan spesifik di berbagai wilayah.

"Dalam penanganan stunting ini, kami akan bekerja sama dengan pusat-pusat kesehatan yang dekat dengan masyarakat sehingga pengentasannya dapat dilakukan dengan matang dan optimal," kata Rano.

Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting di DKI Jakarta sebesar 17,6 persen. Prevalensi terbesar terdapat pada Kota Jakarta Utara sebesar 19,7 persen.

Sedangkan Jakarta Pusat (19,1 persen), Kepulauan Seribu (18,6 persen), Jakarta Barat (17,1 persen), Jakarta Timur (16,8 persen) dan Jakarta Selatan sebesar 16,6 persen

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |