Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VIII DPR RI Mahdalena menegaskan pentingnya menciptakan lingkungan pesantren yang aman, bersih dari kekerasan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral serta adab keagamaan.
"Semua pihak harus bersatu untuk menghapus kekerasan seksual dan perundungan di pesantren. Pesantren harus menjadi tempat yang aman, bersih dari kekerasan, dan benar-benar mencerminkan nilai-nilai luhur agama,” kata Mahdalena kepada wartawan di Jakarta, Rabu, bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional 2025.
Ia lalu mengungkapkan kasus pencabulan dan perundungan rawan terjadi di lembaga berbasis asrama, termasuk pesantren. Oleh karena itu, Mahdalena meminta pengasuh pesantren lebih waspada dan memastikan lembaga pendidikan tersebut menjadi ruang aman bagi para santri.
Baca juga: Anggota DPR: Ditjen Pesantren bukti nyata keberpihakan Presiden
Mahdalena lalu menilai pengawasan terhadap pesantren tidak bisa hanya dibebankan pada satu pihak, tetapi juga perlu dilakukan bersama oleh pemerintah, pengelola pesantren, dan masyarakat.
“Jika terbukti terjadi kekerasan atau pelecehan, siapa pun pelakunya, termasuk jika memiliki kuasa, harus dihukum berat tanpa intervensi,” ujarnya.
Menurut legislator asal Nusa Tenggara Barat itu, sorotan negatif terhadap pesantren harus dijadikan momentum untuk berbenah.
“Sorotan kepada pesantren menjadi penanda jika besarnya harapan masyarakat terhadap lembaga pendidikan yang telah ada sejak Indonesia belum merdeka ini,” katanya.
Baca juga: Hasto: Megawati titip pesan resolusi jihad tanamkan cinta Tanah Air
Berikutnya, Mahdalena juga menekankan pentingnya edukasi dan sosialisasi sejak dini mengenai dampak negatif perundungan dan kekerasan seksual.
“Santri perlu dibekali pemahaman agar mampu mengenali dan melapor jika terjadi tindakan kekerasan di lingkungan sekitarnya,” ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Rala menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat kualitas ekosistem pendidikan santri sebagai bagian dari upaya membangun sumber daya manusia (SDM) unggul menuju Indonesia Maju.
Baca juga: Pramono: Pertanyakan peran ulama merupakan sebuah kekeliruan
Sebagaimana keterangan yang diterima, Rabu, hal itu disampaikan Gibran dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025.
“Pemerintah di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas ekosistem pendidikan di lingkungan para santri," kata Gibran.
Gibran mengatakan peningkatan kualitas ekosistem pendidikan di lingkungan santri dilakukan melalui perbaikan tata kelola pondok pesantren, penguatan ekonomi mandiri di pesantren, pelatihan kecerdasan buatan (AI) dan adaptasi teknologi, maupun melalui berbagai program bantuan seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Komitmen ini sejalan dengan Astacita ke-4 pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan pembangunan SDM sebagai prioritas utama.
Baca juga: Watim MUI: Hari Santri momentum refleksi dan penguatan peran santri
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































