Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengambil langkah cepat dan terukur dalam mengatasi kasus influenza penyebab infeksi saluran pernafasan akut, seperti varian H3N2 atau “superflu”.
"Jika vaksin yang ada tidak memberikan perlindungan yang memadai terhadap subclade K, kami minta Kemenkes segera melakukan uji ulang, transparan dalam publikasi hasilnya, dan menyusun rencana antisipasi vaksin alternatif yang lebih manjur,” kata Ninik, sapaan akrab Nihayatul Wafiroh dikutip di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, Ninik mendesak Kemenkes melakukan beberapa langkah strategis. Pertama, kata dia, perlu dilakukan evaluasi dan uji ulang efektivitas vaksin influenza saat ini terhadap subclade K. Kedua, transparansi data uji klinis dan hasil surveilans virus influenza di Indonesia.
"Ketiga, saya minta adanya percepatan pengembangan atau pengadaan vaksin alternatif yang lebih efektif bila terbukti vaksin saat ini memiliki efektivitas rendah terhadap varian yang dominan," ujarnya.
Berikutnya, Ninik juga menyinggung perlunya kolaborasi lebih erat antara DPR, Kemenkes, ahli epidemiologi, serta organisasi kesehatan global untuk memastikan Indonesia tidak tertinggal dalam respons epidemi influenza musiman yang semakin kompleks.
Baca juga: Waspadai peningkatan kasus superflu karena influenza H3N2
Diketahui, subclade K merupakan bentuk baru dari virus Influenza A (H3N2) yang belakangan mendominasi gelombang kasus flu di sejumlah negara, termasuk Inggris, Amerika Serikat, Australia, dan Jepang.
Meski otoritas kesehatan dunia menyatakan varian ini tidak secara inheren lebih mematikan, tingkat penularannya yang tinggi membuat lonjakan kasus dan tekanan pada fasilitas kesehatan meningkat pesat.
Menurut data terakhir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), hingga saat ini di AS diperkirakan telah terjadi jutaan kasus influenza pada musim ini dan puluhan ribu rawat inap yang sebagian besar terkait H3N2 subclade K.
Sebelumnya, anggota Unit Kerja Koordinasi Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. dr. Nastiti Kaswandani Sp.A(K) mengatakan masyarakat perlu waspadai adanya peningkatan kasus influenza penyebab infeksi saluran pernafasan akut di antaranya varian H3N2 yang viral dengan istilah “superflu”.
Nastiti mengatakan istilah “superflu” pada kasus influenza karena penularannya yang cepat terutama di wilayah atau negara yang dingin, bisa berbahaya dengan gejala yang ringan sampai berat karena penularannya melalui droplet atau ludah dari batuk atau bersin serta kontak langsung dengan cairan nafas orang yang terinfeksi.
Baca juga: Koinfeksi pada penyakit saluran napas tingkatkan keparahan
Baca juga: Perilaku PHBS memutus mata rantai penyebaran virus influenza
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































