Doktor farmasi UI kaji tanaman kait-kait untuk pengobatan diabetes

1 week ago 4
Di Indonesia, prevalensi diabetes diprediksi akan meningkat signifikan

Depok (ANTARA) - Doktor dari Fakultas Farmasi (FF) Universitas Indonesia (UI) Dr apt.l Nita Triadisti M Farm melakukan penelitian yang berfokus pada potensi tanaman Uncaria sclerophylla (Kait-Kait) untuk pengobatan penyakit diabetes melitus.

"Tanaman ini dikenal sebagai tanaman obat tradisional dan banyak digunakan oleh masyarakat Tabalong Kalimantan Selatan dalam pengobatan diabetes," kata Nita Triadisti di Depok, Kamis.

Dalam risetnya, Dr Nita menguji ekstrak dari berbagai bagian tanaman tersebut untuk menilai aktivitas antidiabetesnya melalui berbagai mekanisme, termasuk penghambatan Dipeptidil Peptidase-4 (DPP-4) dan α-Glukosidase, serta aktivitas antioksidan.

Pada penelitiannya tersebut Nita berhasil mengisolasi empat senyawa metabolit sekunder dari ekstrak metanol daun Uncaria sclerophylla, yaitu Urs-12-en-3-ol, Rinkofilin, Katekin, dan Metil 2,3,4-trihidroksibenzoat.

Keempat senyawa tersebut menunjukkan berbagai aktivitas penting, termasuk penghambatan DPP-4 dan α-Glukosidase, serta kemampuan meningkatkan ambilan glukosa pada sel HepG2.

Aktivitas antioksidan hanya diperlihatkan oleh Katekin, salah satu senyawa yang diisolasi.

Selain itu, aktivitas in siliko memperjelas potensi senyawa-senyawa tersebut dalam pengobatan diabetes.

“Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Uncaria sclerophylla memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai kandidat terapi dalam pengobatan diabetes mellitus. Senyawa-senyawa yang diisolasi dan diuji memiliki potensi untuk mengurangi gejala diabetes dan meningkatkan pengelolaan glukosa dalam tubuh,” ujar Dr Nita.

Diabetes mellitus merupakan salah satu tantangan kesehatan global, dengan angka kejadian yang terus meningkat.

Berdasarkan laporan International Diabetes Federation (IDF) Diabetes Atlas 10th edition (2021), diperkirakan terdapat 537 juta orang yang hidup dengan diabetes di seluruh dunia, dan jumlah ini diproyeksikan terus meningkat.

Kemudian untuk di Indonesia, prevalensi diabetes diprediksi akan meningkat signifikan, menjadikan negara ini salah satu yang memiliki tingkat kejadian tertinggi di dunia.

Pewarta: Feru Lantara
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |