Dokter kulit ungkap dampak sering mandi hingga kiat mandi yang tepat

2 months ago 23

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis kulit dr Arini Widodo, SpKK dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) mengatakan, bahwa sering mandi justru mampu merusak lapisan kulit.

"Terlalu sering mandi, apalagi dengan cara yang salah, dapat merusaknya," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu.

Hal tersebut diungkapkan menyusul cuaca di beberapa wilayah Indonesia yang terkadang panas terik sehingga menimbulkan keinginan untuk mandi karena merasa lengket oleh keringat berlebih.

Baca juga: Manfaat mandi air hangat untuk tubuh dan pikiran yang lebih rileks

Ia menjelaskan bahwa kulit manusia memiliki lapisan pelindung alami kulit (skin barrier) dan lapisan minyak alami (sebum) yang berfungsi menjaga kelembapan dan melindungi dari iritasi.

Berdasarkan panduan dari American Academy of Dermatology (AAD), lanjut dia, terdapat beberapa rekomendasi cara mandi yang sehat yang meliputi, membatasi frekuensi dan durasi.

"Mandi dua kali sehari sudah ideal, dengan durasi maksimal 5-10 menit setiap kalinya," katanya.

Baca juga: Dokter sebut mandi satu hingga dua kali dalam sehari sudah cukup

Selain itu, menggunakan air hangat, bukan panas, pasalnya air yang terlalu panas dapat menghilangkan minyak alami kulit.

Memilih pembersih yang tepat, alih-alih sabun biasa yang bisa keras, gunakan pembersih badan (body cleanser) yang lembut, bebas sabun (soap-free), dengan pH seimbang (pH-balanced), dan mengandung bahan pelembap seperti ceramides, glycerin, atau niacinamide. Pembersih seperti ini efektif membersihkan tanpa mengikis lapisan pelindung kulit.

Ia juga mengingatkan untuk segera mengoleskan pelembap segera setelah mandi.

Baca juga: 7 risiko kesehatan tubuh akibat malas mandi

"Dalam waktu 3-5 menit setelah mengeringkan badan dengan handuk (dengan cara ditepuk-tepuk), segera aplikasikan pelembap untuk "mengunci" kelembapan," tambah dia.

Ia juga merekomendasikan bila merasa perlu membasuh diri lebih dari 2 kali karena keringat, pertimbangkan untuk hanya membasuh dengan air (tanpa pembersih) pada mandi tambahan tersebut, dan fokuskan penggunaan pembersih atau cleanser hanya pada area lipatan.

"Intinya, di cuaca ekstrem seperti sekarang, kunci perawatan kulit adalah keseimbangan antara menjaga kebersihan dengan cara yang tepat, mempertahankan kelembapan alami kulit, serta proteksi ketat dari sinar UV," tutup Arini.

Baca juga: 15 manfaat mandi pagi yang jarang diketahui

Baca juga: Mandi dengan air dingin vs hangat, mana yang lebih baik?

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |