DLH DKI gelar pelatihan pendamping bank sampah

3 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta menggelar pelatihan bagi para pendamping bank sampah di seluruh kelurahan sebagai upaya mewujudkan target satu Rukun Warga (RW) satu bank sampah aktif di Ibu Kota.

“Para pendamping bank sampah akan bekerja intensif selama dua bulan untuk membentuk sekaligus mengaktifkan kembali bank-bank sampah di wilayah masing-masing,” kata Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan, program tersebut menjadi bagian dari strategi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperkuat gerakan pengurangan sampah dari sumbernya, sekaligus mendorong partisipasi masyarakat dalam ekonomi sirkular berbasis lingkungan.

Menurutnya, keberadaan bank sampah menjadi sarana pengelolaan sampah yang efektif karena warga tidak hanya diajak memilah dan mengurangi sampah dari rumah, tetapi juga memperoleh manfaat ekonomi dari hasil pengelolaannya.

Asep menilai, Jakarta memiliki potensi besar menjadi kota percontohan pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Indonesia.

Baca juga: Seluruh RW di Jakarta Pusat telah miliki pengurus bank sampah

“Jika seluruh RW memiliki bank sampah aktif dan warga konsisten memilah sampah dari rumah, maka kita tidak hanya menjaga kebersihan kota, tetapi juga membangun Jakarta yang berkelanjutan,” ujar Asep.

Wadah kebersamaan

Sementara itu Ketua Bank Sampah Budhi Luhur Tutik Sri Susilowati, menekankan bahwa bank sampah bukan sekadar tempat menimbang atau menjual sampah, tetapi juga wadah kebersamaan warga dalam menumbuhkan kesadaran lingkungan.

Menurutnya, bank sampah adalah ruang belajar bagi masyarakat untuk menumbuhkan perilaku yang lebih peduli terhadap lingkungan.

“Karena itu, sosialisasi, pembinaan dan pendampingan berkelanjutan menjadi kunci agar pengelolaan sampah berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata,” kata Tutik.

Baca juga: Jakut turunkan produksi sampah 28,3 persen

Di sisi lain, Ketua Umum Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI) Wilda Yanti menegaskan pentingnya peran pendamping dalam memastikan optimalnya pengelolaan bank sampah di setiap wilayah.

Menurutnya, komunikasi yang baik dengan warga serta edukasi berkelanjutan tentang pentingnya memilah sampah dari rumah merupakan kunci utama keberhasilan program ini.

“Dengan semakin banyak bank sampah yang aktif, warga Jakarta dapat berdaya melalui ekonomi hijau berbasis komunitas, sekaligus membantu mengurangi beban sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang,” ujar Wilda.

Situs resmi DLH DKI Jakarta, hingga Selasa pukul 16.30 WIB, jumlah sampah dari Jakarta yang masuk ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang sebanyak 3.744 ton.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo juga pernah menyebutkan bahwa volume sampah di Jakarta mencapai 7.700 hingga 8.000 ton per hari.

Baca juga: Lebih 1.800 RW di Jakarta sudah miliki bank sampah

Selain itu, Pramono juga menjelaskan Jakarta memiliki cadangan timbunan sampah hingga 55 juta ton di TPST Bantar Gebang.

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |