Dinkes: Penderita campak meninggal dunia bertambah menjadi 10 orang

1 month ago 13

Pamekasan (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur mengungkapkan jumlah penderita campak yang meninggal dunia di wilayah itu bertambah menjadi 10 orang dari sebelumnya tujuh orang.

"Data penderita yang meninggal dunia ini sesuai dengan data terbaru per tanggal 8 Oktober 2025, hasil rapat koordinasi dengan puskesmas se-Kabupaten Pamekasan," kata Kepala Dinkes Pamekasan Saifudin di Pamekasan, Jumat.

Ia menjelaskan, total jumlah warga yang terdeteksi positif terserang penyakit itu sebanyak 178 orang dari jumlah terduga sebanyak 734 orang.

"Berdasarkan hasil analisis para tenaga medis, rata-rata pasien campak yang meninggal karena mengalami komplikasi seperti infeksi paru dan otak," katanya.

Ada pula yang meninggal karena terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan. "Kondisinya sudah sangat parah, sehingga tidak tertolong," katanya.

Atas dasar itu Saifudin meminta kepada para orang tua untuk tidak menunda membawa anak ke faskes terdekat apabila mengalami gejala campak untuk mencegah komplikasi.

Baca juga: Waspadai gejala campak yang dapat sebabkan komplikasi

Gejala campak sendiri meliputi demam tinggi, batuk, pilek, mata merah, dan bercak merah di kulit.

Selain itu, pihaknya juga mendorong kepada para petugas medis untuk terus melakukan deteksi dini, dengan melakukan survei secara langsung ke lapangan, dan mengimbau orang tua agar anaknya mendapatkan imunisasi campak.

"Minimal anak harus mendapat imunisasi dua kali pada usia 9 dan 18 bulan," kata Saifudin.

Kabupaten Pamekasan merupakan salah satu kabupaten di Pulau Madura yang ditetapkan oleh Pemprov Jatim sebagai kabupaten yang rawan kasus campak.

Dinkes Pamekasan juga telah menetapkan sebanyak 18 desa di wilayah itu masuk kategori kejadian luar biasa (KLB) campak.

Ke-18 desa itu masing-masing Batukalangan, Bugih, Campor, Dasok, Gladak Anyar, Groom, Jambringin, Jarin, Kramat, Larangan Badung, Majungan, Pamoroh, Bangkes, Panaguan, Pangbatok, Sumber Waru, Terrak, dan DesaPolagan.

Baca juga: Jangan sepelekan campak, pahami gejala hingga pencegahan yang tepat
Baca juga: Dinkes Denpasar adakan imunisasi gratis cegah penyebaran campak

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |