Danantara sebut merger Pelita Air-Garuda Indonesia optimalkan aset

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - ‎Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara menyatakan rencana penggabungan (merger) maskapai Pelita Air dan Garuda Indonesia bertujuan untuk mengoptimalisasi aset perusahaan milik negara tersebut.

CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani mengatakan pihaknya masih mengkaji penggabungan Pelita Air sebagai anak usaha Pertamina itu dengan lini usaha sejenis melalui Garuda Indonesia.

‎"Intinya kan untuk supaya lebih efisien, lebih meningkatkan produktivitas, dan juga mengoptimalkan aset-aset yang ada, baik dari segi jam terbangnya, dan part pesawat, dan lain-lain. Lagi dievaluasi semua," kata Rosan saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Rosan menjelaskan Danantara masih terus mendalami merger kedua maskapai agar operasional lebih efisien, produktif dan aset yang ada dapat dioptimalisasi.

‎"Lagi dievaluasi semua," tambah Rosan.

Baca juga: Erick: Kajian penggabungan Pelita Air dengan Garuda ada di Danantara

PT Pertamina (Persero) menjajaki penggabungan anak usahanya, Pelita Air dengan Garuda Indonesia, sebab akan fokus dengan bisnis inti perusahaan, yakni migas dan energi terbarukan.

Oleh karena itu, lini usaha di luar inti bisnis Pertamina akan dilepas atau digabungkan dengan perusahaan sejenis sesuai dengan roadmap yang dikendalikan Danantara.

Selain Pelita Air, Pertamina juga menyiapkan langkah serupa di sejumlah anak usaha lainnya seperti asuransi, kesehatan, hospitality, serta Patra Jasa, yang akan mengikuti peta jalan di Danantara.

Lebih lanjut, Pertamina juga akan menggabungkan tiga anak usahanya, yakni Kilang Pertamina Internasional (KPI), Pertamina International Shipping (PIS), serta Pertamina Patra Niaga (PPN), dan ditargetkan rampung pada akhir 2025.

Baca juga: Komisi VI DPR mendukung penggabungan tiga subholding Pertamina

Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri menjelaskan kondisi global menyebabkan permintaan terhadap minyak menurun, sementara produksi kilang semakin meningkat karena banyaknya kilang baru.

Menurut dia, mengecilnya margin keuntungan yang diperoleh Kilang Pertamina Internasional, berpengaruh kepada perusahaan Pertamina secara keseluruhan.

Oleh karena itu, agar dapat beroperasi lebih efektif, Pertamina berencana menggabungkan entitas Kilang Pertamina Internasional, Pertamina Internasional Shipping, dan Pertamina Patra Niaga.
Baca juga: Kemenhub: Merger Garuda-Pelita wajib satukan izin usaha penerbangan

Baca juga: Pertamina jajaki penggabungan Pelita Air dengan Garuda Indonesia

​​​​​​​

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |