Campak merebak di AS, Prof Tjandra ingatkan pentingnya vaksinasi di RI

1 month ago 6
...Demi masa depan bangsa dan Indonesia Emas yang kita cita-citakan, cakupan imunisasi harus menjadi prioritas utama

Jakarta (ANTARA) - Pakar ilmu kesehatan sekaligus mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama, mengungkapkan kekhawatiran atas lonjakan kasus campak di beberapa negara bagian Amerika Serikat dan mengingatkan Indonesia untuk memperkuat cakupan vaksinasi nasional.

"Selain tentang berita tarif resiprokal Presiden Trump dengan berbagai analisanya, maka di aspek lain sebenarnya dalam beberapa waktu terakhir ini penyakit Campak mulai berkecamuk kembali di Amerika Serikat," kata Tjandra dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Pada Rabu (9/4), kata Tjandra, Dinas Kesehatan Negara Bagian Indiana melaporkan tambahan lima kasus campak hanya dalam waktu kurang dari dua hari setelah kasus pertama muncul. Pasien pertama diketahui belum pernah menerima vaksin campak.

“Campak adalah salah satu penyakit paling menular di dunia. Satu kasus bisa menularkan kepada 12 hingga 18 orang,” ujar Prof Tjandra, mengutip pakar dari Indiana University.

Sehari sebelumnya, Texas melaporkan 505 kasus campak di wilayah West Texas. Wabah ini diketahui mulai meningkat sejak akhir Januari 2025, dengan penyebaran juga terjadi di negara bagian New Mexico, Oklahoma, dan Kansas.

Tercatat sudah tiga kematian terkait campak di AS tahun ini, termasuk dua anak usia sekolah dasar di Texas – semuanya belum pernah divaksinasi, kata Tjandra menambahkan.

Tjandra yang juga Direktur Pascasarjana Universitas YARSI menekankan bahwa vaksinasi adalah kunci utama dalam mencegah penyebaran campak.

Ia mengutip media The Atlantic yang menyoroti dampak jangka panjang dari ketidaklengkapan imunisasi.

“Anak-anak yang tidak divaksin kini tumbuh menjadi orang dewasa yang juga tidak divaksin, dan mereka berisiko mengalami komplikasi serius," katanya.

Menurut Tjandra, kondisi ini menjadi peringatan serius bagi Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, dari 17 juta anak di Indonesia pada periode 2021-2023, lebih dari 2,8 juta anak usia 1-3 tahun belum mendapat imunisasi lengkap yang tersebar di 309 kabupaten/kota di 38 provinsi.

“Amerika Serikat saja bisa kewalahan menghadapi campak. Ini menjadi alarm bagi kita agar jangan lengah. Demi masa depan bangsa dan Indonesia Emas yang kita cita-citakan, cakupan imunisasi harus menjadi prioritas utama,” katanya.

Baca juga: Menkes AS dukung vaksinasi campak setelah dua anak meninggal dunia

Baca juga: Dokter jelaskan perbedaan gejala cacar monyet, cacar air, dan campak

Baca juga: Peringatan kesehatan dikeluarkan terkait campak di Victoria, Australia

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |