Cak Imin: Hari Santri momentum kebangkitan santri lewat ilmu dan karya

4 days ago 3
Perjuangan santri hari ini adalah perjuangan ilmu dan karya. Pesantren harus menjadi wadah pembentukan karakter yang tidak hanya saleh secara spiritual, tetapi juga produktif, dan berdaya secara sosial dan ekonomi

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan peringatan Hari Santri Nasional 2025 hendaknya menjadi momentum kebangkitan kaum santri untuk berjuang dengan ilmu pengetahuan, disiplin, dan keberanian menghadapi perubahan zaman.

"Resolusi jihad kita hari ini melawan kemiskinan dan ketertinggalan. Santri masa kini harus menerobos belenggu keterbatasan, menolak segala bentuk ketidakberdayaan, menjadi cermin Islam, dan menjadi contoh kemajuan," kata Menko PM Muhaimin Iskandar dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Hal itu dikatakannya saat memimpin puncak peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Menurutnya, Barus menjadi simbol penting dalam peringatan Hari Santri tahun ini, karena Barus dianggap sebagai titik awal jejak dan semangat ajaran Islam yang damai menyebar ke Nusantara.

Baca juga: Hari Santri, DPR sebut santri pilar utama dalam membangun peradaban

Pihaknya ingin menghidupkan lagi semangat tersebut dengan mengamanatkan para santri agar senantiasa menjadi penjaga nilai luhur dan penggerak perubahan.

"Perjuangan santri hari ini adalah perjuangan ilmu dan karya. Pesantren harus menjadi wadah pembentukan karakter yang tidak hanya saleh secara spiritual, tetapi juga produktif, dan berdaya secara sosial dan ekonomi," kata Cak Imin, sapaan akrab Menk Muhaimin Iskandar.

Cak Imin berpesan kemandirian dan daya juang yang diwarisi dari para ulama dan pejuang kemerdekaan harus dihidupkan dalam bentuk baru, yakni inovasi, kepemimpinan, dan semangat kolaborasi.

Baca juga: Kado Hari Santri, Presiden setuju pembentukan Ditjen Pesantren Kemenag

"Anak-anakku sekalian, masa depan milik orang-orang yang disiplin, sungguh-sungguh, berani memanfaatkan peluang, dan pantang putus asa. Tidak ada santri yang putus asa," kata Cak Imin.

Dalam kesempatan tersebut Menko PM juga meminta agar santri dan pesantren senantiasa menjadi mercusuar peradaban, lokomotif kemajuan, dan benteng kemanusiaan, dan akhlak.

Hal ini karena, menurut dia, santri adalah bagian dari gerakan besar menuju Indonesia Emas 2045 sebagai generasi yang berpikir global, berakar lokal, dan berjiwa kebangsaan.

Baca juga: Kemenag ajak santri aktif kembangkan potensi daerah

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |