Brida Kaltim identifikasi potensi ekonomi 16 wilayah peri urban IKN

2 months ago 9
Warga Jonggon saat ini juga masih mengembangkan jamur tiram yang dijual ke luar Jonggon. Kemudian pengembangan rumput gajah untuk pakan ternak, yakni sudah ada perusahaan yang membeli rumput gajah tersebut,

Samarinda (ANTARA) - Badan Riset Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Brida Kaltim) dalam riset yang dilakukan, berhasil melakukan identifikasi potensi ekonomi di 16 desa/kelurahan pada wilayah peri urban (wilayah antara batas kota) Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Sebanyak 16 desa/kelurahan tersebut tersebar di beberapa kecamatan baik di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) maupun Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU)," ujar salah seorang Periset Brida Provinsi Kaltim Putwahyu Budiman di Samarinda, Kamis.

Di Desa Jonggon Jaya, Kecamatan Loa Kulu, Kukar, misalnya, desa tersebut memiliki potensi ekonomi pertanian baik tanaman pangan maupun hortikultura, bahkan hingga kini desa tersebut sudah menyuplai kebutuhan beras untuk Kukar dan sekitarnya.

Kemudian saat ini ada Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Kaltim di Jonggon, sehingga petani di Jonggon telah menyuplai beras ke sekolah kepolisian tersebut, sehingga potensi ini bisa terus dikembangkan untuk mencukupi kebutuhan pasar lebih luas.

Baca juga: Jalan Tol IKN 3B-2 sambung konektivitas di wilayah IKN

Di Jonggon, kata Putwahyu lagi, petani setempat juga membudidayakan jahe yang bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan warga Kukar, tapi sudah menembus pasar luar daerah, termasuk ke daerah Sepaku yang menjadi bagian kawasan IKN.

"Warga Jonggon saat ini juga masih mengembangkan jamur tiram yang dijual ke luar Jonggon. Kemudian pengembangan rumput gajah untuk pakan ternak, yakni sudah ada perusahaan yang membeli rumput gajah tersebut," katanya.

Hanya saja, lanjut ia, di kawasan itu ada tantangan utama, yakni adanya tambang ilegal, sehingga hal ini perlu dilakukan tindakan agar warga setempat bisa leluasa pengembangan pertanian mereka.

Hal yang mendukung pengembangan ekonomi di kawasan ini adalah kerukunan warga, karena meski terdiri dari berbagai etnis baik Jawa, Bugis, Dayak, dan suku lainnya, namun mereka tetap guyub, tidak pernah terjadi konflik etnis, sehingga hal ini sangat mendukung untuk pembangunan dan perkembangan IKN.

Baca juga: Tim verifikasi Kementan RI tinjau mini ranch di Samboja Barat

"Sedangkan di sejumlah wilayah peri urban lain juga potensial untuk mendukung ekonomi IKN seperti di Desa Loa Kulu, Kecamatan Loa Kulu dengan keunggulan perikanan air tawar dan pertanian pangan, di Kelurahan Riko, Kecamatan Penajam, PPU, dengan keunggulan udang dan perkebunan, sejumlah desa di Kecamatan Samboja, Kukar, dengan keunggulan perikanan dan hortikultura," ujarnya.

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |