BPS minta Gubernur Bali turunkan kemiskinan di kabupaten asalnya

1 day ago 5

Denpasar (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI Amalia Adininggar Widyasanti meminta Gubernur Bali Wayan Koster melakukan intervensi agar kemiskinan di kabupaten asalnya dapat ditekan.

Hal ini disampaikan Amalia di Denpasar, Kamis, setelah melihat Kabupaten Buleleng menjadi penyumbang kemiskinan tertinggi di Bali dengan 36,55 ribu orang.

“Mumpung Kabupaten Buleleng kan daerah asal bapak, jadi bapak bisa beri intervensi lebih kencang lagi,” kata dia saat Pengukuhan Kepala BPS Bali.

BPS RI melihat selain Buleleng, terdapat dua kabupaten lagi yang perlu diturunkan kemiskinannya yaitu Karangasem dengan 27,76 ribu penduduk dan Kota Denpasar dengan 27,27 ribu penduduk miskin.

Dari total 184,43 ribu penduduk miskin, sebanyak 49,66 persennya berada di tiga kabupaten/kota tersebut, sehingga Amalia memberi saran Gubernur Koster untuk fokus pada kabupaten dengan tingkat kemiskinan tertinggi.

“Seandainya bapak gubernur mengurangi 50 persen orang miskin di tiga kabupaten/kota ini saja, atau 50 persen dari 91.458.000 itu, kira-kira menurunkan 45.000 orang, bapak secara provinsi bisa menurunkan tingkat kemiskinan sebesar 1 persen,” ujarnya.

Apabila Pemprov Bali mampu fokus pada tiga titik ini maka tanpa membuat kemiskinan menjadi 0 pemerintah sudah dapat setidaknya menurunkan angka kemiskinan dari 4 persen menjadi 3 persen.

“Artinya kalau bapak gubernur nanti itu punya sumber daya terbatas, kalau mau cepat menurunkan tingkat kemiskinan, bisa fokus kepada kabupaten/kota yang jumlah orang miskinnya banyak supaya lebih tepat sasaran dan lebih cepat terhadap penurunan kemiskinan,” ujar Amalia.

Selain menjadi tiga besar kabupaten dengan penduduk miskin, BPS RI juga mengungkap data bahwa di kabupaten asal Gubernur Koster itu juga tercatat sebagai tiga besar kemiskinan terdalam yaitu 0,71 poin, di bawah Tabanan yang sedalam 0,74 poin dan Bangli 0,89 poin.

Pun juga, jumlah penduduk miskin ekstrem di Buleleng sebanyak 2.599,1 ribu, di atas Karangasem yang sebanyak 2.269 ribu dan di bawah Denpasar yang sebanyak 3.067,8 ribu orang.

“Nah yang menarik Buleleng, selain dia jumlah orang miskinnya paling banyak, tingkat kedalaman kemiskinannya ketiga terbesar, artinya kalau intervensi di daerah Buleleng sekalian harus dua,” ujarnya.

“Pertama adalah mengurangi jumlah orang miskin, tetapi memastikan intervensinya itu adalah untuk menaikkan jarak rata-rata pengeluaran agar naik keluar dari garis kemiskinan, intervensinya sedikit lebih berat dibandingkan dengan kabupaten yang lain, lalu sumber dayanya itu harus bisa fokuskan ke titik-titik yang bisa memberikan hasil kebijakan itu bisa lebih efektif dan efisien,” sambungnya.

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |