Jakarta (ANTARA) - Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) menyatakan percepatan pemulihan sosial ekonomi pascabencana menjadi momentum penting demi membangun ekonomi lokal yang lebih tangguh dan produktif.
Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko saat ditemui di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa paradigma pemulihan pascabencana perlu diperluas dari sekadar perbaikan fisik menjadi proses rekonstruksi sosial ekonomi masyarakat.
Ia mencontohkan wilayah-wilayah agraris yang terdampak bencana dapat diarahkan menjadi kawasan industri pertanian yang lebih modern melalui pembentukan koperasi, pengolahan hasil panen, serta integrasi rantai pasok pertanian dan pangan.
Untuk itu, Budiman menegaskan pendekatan ini memungkinkan masyarakat terdampak untuk tidak sekadar kembali normal, melainkan bertransformasi menjadi komunitas yang lebih mandiri dan berdaya secara ekonomi.
Baca juga: BP Taskin-BNPB sinergikan data percepat pemulihan korban bencana
BP Taskin juga menyiapkan skema pendanaan sosial melalui social impact investment atau investasi berdampak sosial untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal di wilayah bencana.
Model ini, menurut dia, telah diuji coba di wilayah Cirebon dan sekitarnya melalui konsolidasi lahan seluas 500 hektare milik petani yang kemudian dikembangkan menjadi ekosistem ekonomi terpadu mulai dari produksi, pergudangan hingga distribusi hasil pertanian.
BP Taskin berencana membawa model investasi sosial tersebut ke daerah-daerah terdampak bencana agar proses pemulihan tidak hanya menanggulangi kerugian jangka pendek, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi jangka panjang bagi masyarakat.
Selain itu, kerja sama dengan kementerian-lembaga hingga sektor swasta akan menjadi pintu masuk untuk memastikan bahwa masyarakat yang terkena dampak ganda, kemiskinan struktural dan bencana alam, menjadi fokus utama dalam agenda pengentasan kemiskinan nasional.
Baca juga: BP Taskin luncurkan Aglomerasi Percepatan Pengentasan Kemiskinan
BP Taskin juga tengah menjajaki kerja sama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi, dan Kementerian UKM untuk memperkuat aspek pemberdayaan ekonomi masyarakat di wilayah terdampak bencana.
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
