BP Tapera catat penyaluran FLPP per 20 Oktober capai 203.439 rumah

5 days ago 4
Kami tetap optimistis bahwa target 350.000 unit rumah subsidi akan tercapai.

Jakarta (ANTARA) - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat realisasi penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) per 20 Oktober mencapai 203.439 unit rumah atau senilai Rp25,24 triliun.

“Kami tetap optimistis bahwa target 350.000 unit rumah subsidi akan tercapai. Kami melihat adanya tren positif pencapaian penyaluran KPR FLPP yang diikuti dengan berbagai usaha yang telah kami lakukan,” ujar Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Dengan demikian, ujar Heru, capaian penyaluran FLPP yang dilakukan BP Tapera sejak tahun 2022 hingga saat ini adalah sebanyak 858.739 unit rumah senilai Rp101,3 triliun.

Sedangkan untuk performa penyaluran FLPP BP Tapera di tahun 2025 secara tahunan (year on year), terdapat kenaikan sebesar 22,63 persen, yaitu periode tanggal 1 Januari 2024 hingga 20 Oktober 2024 sebesar 165.880 unit rumah dengan 1 Januari 2025 hingga 20 Oktober 2025 sebesar 203.439 unit rumah.

BP Tapera tetap fokus menuntaskan target penyaluran KPR FLPP Sejahtera untuk 350.000 unit rumah subsidi hingga akhir tahun 2025.

Heru menyampaikan, dalam rangka mendorong capaian ini, sejumlah upaya telah dilakukan BP Tapera, baik dari sisi demand (permintaan), dan supply (pasokan) yang didukung penguatan tata kelola dan manajemen risiko.

Untuk permintaan, BP Tapera telah menambah bank penyalur baru, yakni Bank Nobu dan Bank Artha Graha, sehingga total kini ada 41 Bank Penyalur. BP Tapera juga memperkuat kerjasama mitra strategis.

“Kami juga mendorong pengembang melakukan akselerasi pembangunan rumah subsidi, memberikan rating pengembang berdasarkan penilaian masyarakatnya berpenghasilan rendah (MBR),” kata Heru.

Upaya BP Tapera didukung Tata Kelola & Manajemen Risiko, yakni memastikan ketepatan sasaran penerima manfaat.

Kemudian melakukan monitoring dan evaluasi (monev) keterhunian semester I dengan sampel 29.966 rumah dan tingkat keterhunian 92 persen atau 27.751 rumah dihuni, serta monitoring kinerja Bank Penyalur.

Terakhir, transparansi melalui digitalisasi proses pembiayaan dan penguatan prosedur dan budaya risiko program.

Baca juga: Purbaya telusuri wacana hapus tagih kredit macet untuk debitur FLPP

Baca juga: Menteri PKP tambah kuota rumah subsidi Jember jadi 10 ribu unit

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |