BNPB: Angin kencang rusak rumah hingga kandang sentra pertanian Klaten

2 days ago 4
Langkah antisipasi susulan dilakukan dengan memangkas pohon dan dahan yang sudah lapuk agar tidak menimbulkan potensi bahaya bagi warga

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan puluhan rumah hingga kandang ternak milik warga rusak akibat hujan deras disertai angin kencang di Juwiring, yang merupakan sentra pertanian di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Rabu, mengatakan peristiwa yang terjadi Senin (21/10) sore itu menerpa Juwiring dan enam kecamatan sekitarnya mulai dari Cawas, Klaten Utara, Klaten Tengah, Gantiwarno, Trucuk, dan Pedan.

“Berdasarkan data yang diterima, satu warga mengalami luka ringan, sebanyak 34 rumah rusak, puluhan kepala keluarga terdampak,” kata Abdul Muhari.

Baca juga: Hujan deras & angin picu pohon tumbang hingga longsor di Purbalingga

Menindaklanjuti kejadian tersebut, lanjutnya, tim petugas gabungan di Kabupaten Klaten sudah dikerahkan ke lokasi kejadian untuk mengkaji cepat dampak kerusakan hingga mempercepat upaya pemulihan-pemenuhan bantuan logistik jika diperlukan.

BNPB mengkonfirmasi kerugian materiil yang dilaporkan meliputi 34 rumah rusak ringan, lima tempat usaha rusak ringan, satu fasilitas umum, satu jaringan listrik, satu kandang ternak rusak ringan, serta tiga akses jalan terdampak akibat pohon tumbang.

Baca juga: BMKG: Waspada cuaca ekstrem di Sulawesi Utara hingga Minggu

"Langkah antisipasi susulan dilakukan dengan memangkas pohon dan dahan yang sudah lapuk agar tidak menimbulkan potensi bahaya bagi warga,” ujarnya.

BNPB mengimbau masyarakat Klaten dan sejumlah wilayah lain di Jawa Tengah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, yang dipengaruhi oleh sejumlah fenomena dinamika atmosfer, khususnya selama musim pancaroba dari musim kemarau ke penghujan saat ini.

Sebagaimana hasil kajian dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) puncak musim hujan tahun ini akan berlangsung pada November-Desember.

Baca juga: BMKG: Waspada hujan berpetir, cuaca panas hingga banjir rob pada Rabu

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |