BNN: Manfaatkan perkembangan teknologi hadapi efisiensi anggaran

1 week ago 5
Ini yang nantinya menjadi peran penting bagi para penyuluh narkoba dan relawan narkoba dalam mendukung strategi BNN.

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukom memberikan masukan, khususnya bagi penyuluh narkoba, untuk bisa memanfaatkan berbagai perkembangan teknologi yang ada dalam menyikapi dan menyiasati tantangan efisiensi anggaran yang ditetapkan oleh Pemerintah.

“Perkembangan teknologi mengubah segala paradigma dalam bekerja, salah satunya kita bisa hadir di segala tempat dengan waktu yang bersamaan,” ujar Marthinus dalam Rapat Kerja Teknis Bidang Pencegahan Tahun 2025 di Jakarta, Rabu (19/2), seperti dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Untuk menarik perhatian generasi muda pada saat melakukan sosialisasi, dia berharap para penyuluh narkoba dapat membuat narasi pendek disertai bahasa yang mudah dicerna dan dimengerti oleh generasi muda.

Selain itu, sambung dia, media sosial milik BNN setempat diharapkan dapat membuat konten tentang narkoba yang menyasar anak muda dengan memanfaatkan tren atau momen yang sedang viral saat itu.

Selanjutnya sebagai sarana output program kerja yang telah dilaksanakan, Marthinus menuturkan bahwa penyuluh narkoba dapat menggandeng tokoh masyarakat dalam penyebaran informasi, para pemengaruh (influencer) media sosial, instansi terkait yang memiliki media penyebaran informasi, maupun para pengusaha yang memiliki orientasi terhadap pembinaan masyarakat.

Baca juga: BNN: Masalah narkoba tak hanya berkaitan dengan hukum tapi ekonomi

Baca juga: BNN: Industri film jadi agen perubahan sebar pesan bahaya narkotika

Sementara itu, Deputi Pencegahan BNN Zainul Muttaqien memaparkan langkah strategis BNN dalam menetapkan tiga lokasi khusus di bidang pencegahan narkotika, yaitu wilayah pesisir, perbatasan, dan kawasan rawan.

"Ini yang nantinya menjadi peran penting bagi para penyuluh narkoba dan relawan narkoba dalam mendukung strategi BNN," ucap Muttaqien dalam kesempatan yang sama.

Adapun perincian target output kegiatan prioritas nasional Deputi Bidang Pencegahan BNN, yakni fasilitasi program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) bidang pencegahan berbasis sumber daya pembangunan desa atau pembentukan desa dan kelurahan bersinar sejumlah 214 desa atau kelurahan.

Selain itu, fasilitasi pendidikan antinarkoba pada keluarga atau intervensi ketahanan keluarga antinarkoba sejumlah 4.280 keluarga serta fasilitasi pendidikan antinarkoba pada satuan pendidikan atau pengembangan soft skill (keterampilan lunak) di satuan pendidikan sejumlah 392 lembaga.

Kegiatan prioritas lainnya, yaitu pelatihan teknis mitra pelaksana P4GN bidang pencegahan atau pembentukan remaja teman sebaya antinarkotika di 955 komunitas dengan melibatkan 1.910 orang remaja.

Kegiatan Rapat Kerja Teknis Bidang Pencegahan Tahun 2025 digelar secara hybrid dan dihadiri penyuluh narkoba BNN provinsi dan BNN kabupaten/kota seluruh Indonesia.

Rapat tersebut dilaksanakan sebagai tindak lanjut dalam menghadapi tantangan efisiensi anggaran yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Sebagai lembaga pemimpin dalam upaya P4GN, BNN diharapkan tetap menjalankan program pencegahan secara optimal.

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |