Kendari (ANTARA) - Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari menyebut gempa bumi magnitudo 4,6 di Kecamatan Kambowa, Kabupaten Buton Utara (Butur) mengguncang hingga empat daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kendari Rudin saat dihubungi di Kendari, Selasa malam, mengatakan bahwa getaran gempa bumi itu dapat dirasakan di empat wilayah, yakni Kabupaten Muna, Buton, Buton Selatan, dan Kota Baubau.
Ia menyampaikan, gempa bumi magnitudo 4,6 itu terjadi pada Selasa (27/5) sekitar pukul 19.27 Wita yang berpusat di wilayah Kambowa Buton Utara.
"Buton Utara diguncang gempa tektonik tepatnya berlokasi di darat pada jarak 3 km tenggara Kambowa, Buton Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada kedalaman 6 km," kata Rudin.
Baca juga: Kepala BNPB apresiasi penanganan cepat daerah usai gempa di Bengkulu
Ia menyampaikan, berdasarkan data yang dimiliki, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5.00 lintang selatan (LS), 122.95 bujur timur (BT), wilayah Kambowa Butur.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif di tenggara Kambowa, Buton Utara," ujarnya.
Rudin menjelaskan getaran gempa bumi dengan skala IV MMI dirasakan dari Butur, Muna, dan Buton. Sementara Baubau, dan Buton Selatan III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan-akan ada truk berlalu.
Dari laporan BMKG gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Selain itu, belum ada laporan kerusakan bangunan rumah dari masyarakat yang terdampak gempa.
Baca juga: Dokter: Jangan gunakan lift untuk selamatkan anak saat gempa
"Hingga pukul 19:47 Wita, hasil pemantauan BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan," jelas Rudin.
Dia mengimbau masyarakat terdampak guncangan gempa agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu atau informasi yang belum diketahui kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa," tambah Rudin.
Baca juga: Malaysia dan Thailand usul rencana pemulihan bersama gempa Myanmar
Pewarta: La Ode Muh. Deden Saputra/Ari
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025