Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) bakal meningkatkan kolaborasi antarlembaga guna meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dengan menyelaraskan kebijakan dan strategi yang relevan di lintas kementerian dan lembaga.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji mengatakan, dengan penyelarasan tersebut, maka program, kebijakan, dan strategi sektor Kependudukan, Pembangunan Keluarga dan Keluarga Berencana yang ada di berbagai K/L bisa dijalankan secara komprehensif, berkesinambungan, sejalan, dan terintegrasi.
Baca juga: Mendukbangga masifkan Program Genting akselerasi penurunan stunting
"Beberapa hal yang menjadi fokus dalam penyelarasan atau kolaborasi itu, yang akan menjadi peta jalan/kompas bersama, adalah penguatan program KB dengan meningkatkan akses dan kualitas layanan KB untuk mencapai target angka kelahiran total (TFR) yang diharapkan dan menekan angka 'unmet need'," kata Wihaji.
Dalam sambutannya pada Komite Kebijakan Strategi Sektor Kependudukan, Pembangunan Keluarga dan Keluarga Berencana 2025 yang dibacakan oleh Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, Wihaji mengatakan bahwa fokus lainnya adalah memperkuat ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui program-program pengasuhan, pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi keluarga.
"Termasuk mengelola pertumbuhan penduduk yang berkelanjutan dan berkualitas melalui berbagai intervensi yang terintegrasi," dia melanjutkan.
Dia menambahkan, fokus lainnya termasuk juga peningkatan kualitas SDM dengan memastikan bahwa setiap individu memiliki akses terhadap kesehatan, pendidikan dan gizi yang baik serta seimbang sejak dini sebagai modal pembangunan bangsa.
Selain itu, katanya, memperhatikan aspek kependudukan dan keluarga dalam upaya adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim serta penanggulangan bencana.
Baca juga: Mendukbangga: Membangun negara kuat dimulai dari membangun keluarga
"Di dalamnya juga termasuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program melalui penguatan kelembagaan, koordinasi lintas sektor dan partisipasi aktif dari berbagai pihak," ujar Wihaji.
Dalam keterangan yang sama, Isyana menyebutkan bahwa pihaknya diamanatkan untuk mewujudkan 8 misi Asta Cita untuk “Bersama Maju Menuju Indonesia Emas 2045”.
Lebih khusus lagi, ujarnya, adalah dalam upaya mendukung Asta Cita ke-4 dan 6. Implementasinya, kata dia, melalui keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara kuantitas, kualitas, dan persebaran penduduk dan lingkungan hidup, termasuk meningkatkan kualitas keluarga sehingga mampu bersaing dengan bangsa-bangsa maju.
Adapun Wakil Kepada Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari menyatakan bahwa fokus pemerintah saat ini adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan keluarga.
"Pembangunan SDM tidak hanya individu tetapi tersistem dan sistem yang terpenting adalah keluarga. Tentunya membutuhkan dukungan dari segala sektor," ujar Qodari.
Baca juga: GDPK Kemendukbangga jadi panduan strategis K/L jalankan program KB
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025