Baznas RI dorong zakat berkelanjutan lewat "Green Zakat Framework"

1 month ago 19
Green Zakat bukan hanya dokumen teknis, penting untuk menekankan hal itu, tetapi arah baru yang mengintegrasikan tiga dimensi, yaitu sosial, ekonomi, dan ekologi

Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI mendorong upaya menciptakan ekosistem zakat yang berkelanjutan dengan meluncurkan buku "Green Zakat Framework."

"Green Economy merupakan kegiatan ekonomi selain untuk kesejahteraan rakyat sebagai tujuan akhir dari kegiatan ekonomi yang berdampak, untuk tercapainya keadilan bagi masyarakat, lingkungan, dan sumber daya alam. Sesungguhnya, Green Economy yang secara standar dikumandangkan di seluruh dunia adalah Green Zakat pada hakikatnya," kata Pimpinan Baznas RI Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan ZIS-DSKL Nasional Zainulbahar Noor dalam peluncuran buku "Green Zakat Framework" di Jakarta, Senin.

Baca juga: Baznas RI dorong lingkungan hidup layak terintegrasi lewat Zakat Hijau

Zainul menekankan bahwa seperti halnya ekonomi, zakat juga merupakan salah satu instrumen yang harus berkelanjutan.

Ia menilai "Green Zakat Framework" adalah upaya Baznas untuk menjembatani antara nilai-nilai keislaman dan prinsip Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

"Green Zakat bukan hanya dokumen teknis, penting untuk menekankan hal itu, tetapi arah baru yang mengintegrasikan tiga dimensi, yaitu sosial, ekonomi, dan ekologi," ujarnya.

Baca juga: BSI optimalkan potensi zakat Indonesia melalui Green Zakat Framework

Menurut Zainul, pendekatan zakat hijau berangkat dari keyakinan bahwa tanggung jawab terhadap alam adalah bagian dari pengamalan sifat manusia sebagai khalifah.

Oleh karena itu, ia menyebut riset, kajian, dan pengalaman berbasis data yang empiris harus menjadi perhatian bersama dalam mengimplementasikan "Green Zakat Framework" yang sejalan dengan prinsip ekonomi hijau yang berkelanjutan.

Baca juga: UNDP, Baznas, dan BSI menyusun Kerangka Zakat Hijau

Maka dari itu, Zainul berharap "Green Zakat Framework" bisa menyejahterakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan di Indonesia.

"Melalui Green Zakat Framework, kita ingin menegaskan bahwa zakat bukan hanya alat untuk redistribusi instrumen atau kegiatan yang sifatnya meredistribusi dari mereka yang berpunya kepada mereka yang tidak berpunya, tetapi juga alat rekonstruksi membangun peradaban yang lebih adil dan sustainable," tutur Zainulbahar Noor.

Baca juga: Sinergi ekonomi syariah menyukseskan Makan Bergizi Gratis

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |