Bapanas: Pemerintah upayakan jaga harga pangan tak jauh dari HET/HAP

3 hours ago 1
pemerintah bersama pelaku usaha kompak mengupayakan harga pangan pokok berada tidak jauh dalam koridor ketetapan HET dan HAP

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa pemerintah bersama pelaku usaha berupaya menjaga harga pangan pokok di tingkat konsumen agar tetap sesuai harga eceran tertinggi (HET) dan harga acuan penjualan (HAP) guna mengendalikan inflasi pangan.

Arief mengatakan bahwa perkembangan inflasi volatile food atau inflasi pangan menjadi salah satu indikator yang digunakan pemerintah sebagai potret situasi pangan nasional.

"Guna menjaga inflasi pangan tetap positif, pemerintah bersama para pelaku usaha kompak mengupayakan harga pangan pokok di tingkat konsumen berada tidak jauh dalam koridor ketetapan HET dan HAP," kata Arief dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Arief mengaku telah mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) dan Menteri Perdagangan Budi Santoso untuk melakukan pengecekan harga bahan pangan di pasar salah satunya di Johar Baru, Jakarta Pusat.

"Kita melihat di Pasar Johar, pasokannya baik, harganya juga baik, padahal ini pasar turunan. Jadi harganya saya lihat tidak ada yang di atas HAP dan HET, kecuali cabai. Memang tergantung sumber pasokannya, karena beda-beda," terang Arief.

Dia menuturkan bahwa cabai menjadi satu-satunya komoditas yang mengalami harga tinggi, dipengaruhi oleh kondisi pasokan yang bergantung pada cuaca dan faktor alam lainnya yang menyebabkan kegagalan panen.

Arief berharap penggunaan teknologi seperti cungkup atau green house bisa membantu para petani cabai dalam meningkatkan hasil panen dan menjaga harga agar tetap stabil, terutama selama musim hujan.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa langkah menjaga harga pangan pokok strategis di tingkat konsumen, penting dilaksanakan demi menjaga tingkat inflasi, terutama volalite food.

Dia menyebutkan, tingkat inflasi pangan secara tahunan di Februari 2025 masih berada di angka positif, di angka 0,56 persen. Ini harus terus dijaga pemerintah terlebih kondisi inflasi umum mengalami torehan -0,09 persen.

Di samping itu, indeks Nilai Tukar Petani (NTP) turut diperhatikan pemerintah. Terbaru pada Februari 2025, NTP secara umum menurun 0,18 persen menjadi 123,45. Akan tetapi, NTP Tanaman Pangan (NTPP) masih bergerak positif 0,47 menjadi 109,57

"Ekuilibrium antara tingkat harga pangan mulai dari tingkat produsen sampai konsumen diseriusi pemerintah dengan rencana pembentukan Koperasi Desa Merah Putih atau Kop Des Merah Putih," ucapnya.

Arief menyatakan dukungannya karena dengan Kop Des Merah Putih itu akan hadir sebagai penyerap hasil panen petani sehingga harga gabah petani pun dapat terjaga.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) meminta masyarakat untuk tidak khawatir tentang pasokan pangan selama bulan Ramadan, karena stok pangan melimpah dan harga sebagian besar bahan pangan stabil.

Zulhas menambahkan bahwa pasokan pangan seperti beras dan ayam mencukupi hingga Lebaran, dengan produksi beras pada Januari hingga April 2025 tercatat tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

"Kabar gembiranya dan membuat kita tenang, barangnya banyak. Mau ayam, mau beras, banyak barangnya. Kepada masyarakat, tak usah khawatir," kata Zulhas.

Baca juga: Bapanas: Presiden bentuk 70 ribu Koperasi Desa jaga harga gabah petani

Baca juga: Bapanas: Banjir di Bekasi tak pengaruhi distribusi bahan pangan

Baca juga: Zulhas-Mendag dan Bapanas mengecek harga pangan di Pasar Johar Baru

Baca juga: Bapanas: Bahan pangan murah tersedia di pasar modern selama Ramadhan

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |