Bank Indonesia gerakkan roda ekonomi Papua Pegunungan

2 months ago 26

Wamena (ANTARA) - Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, berada di ketinggian sekitar 1.800 meter di atas permukaan laut (mdpl), sehingga termasuk daerah di Indonesia yang tidak memiliki pelabuhan. Pendistribusian bahan pokok serta logistik lainnya hanya menggunakan jalur darat dan udara.

Wamena, saat ini menjadi pusat pemerintahan, baik Kabupaten Jayawijaya maupun Provinsi Papua Pegunungan. Selain itu, Wamena menjadi pusat perekonomian di wilayah Papua Pegunungan yang memiliki delapan kabupaten.

Kabupaten lain di Papua Pegunungan, seperti Lanny Jaya, Yahukimo, Mamberamo Tengah, Tolikara, Pegunungan Bintang, Nduga, dan Yalimo, hampir sebagian besar bahan pokok dan logistik masih dikirim melalui Wamena, tetapi juga ada sebagian yang dikirim langsung dari Jayapura (Papua) dan Nabire, Timika (Papua Tengah).

Pendistribusian barang melalui jalur darat Jayapura-Wamena, dengan jarak kurang lebih 500 kilometer yang terbilang lebih efisien dibanding jalur udara, terkadang harus berhadapan dengan hambatan di tengah perjalanan.

Hambatan yang sering terjadi dan dialami oleh kendaraan pendistribusian bahan pokok dan logistik, seperti truk dan mobil beroda empat, adalah jalan rusak. Kendaraan roda empat yang digunakan biasanya dengan sistem 4 x 4 atau sistem penggerak pada kendaraan yang menyalurkan tenaga ke keempat rodanya.

Waktu yang ditempuh semestinya kurang lebih tiga hingga empat hari, bisa ditempuh 14 hari perjalanan, bahkan lebih karena jalan yang dilalui kendaraan, kondisinya rusak. Inilah salah satu penyebab tingginya harga bahan pokok dan logistik lainnya di wilayah Papua Pegunungan.

Kabupaten Jayawijaya merupakan daerah yang menjadi pusat pengambilan data inflasi untuk wilayah Provinsi Papua Pegunungan.

Pada Februari 2025 Provinsi Papua Pegunungan mengalami inflasi tahun ke tahun (year on year atau y-on-y sebesar 7,99 persen, tertinggi se-Indonesia,dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 115,17.

TPID

Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID, baik tingkat Provinsi Papua Pegunungan maupun Kabupaten Jayawijaya, terus menggelar pertemuan dengan melibatkan pemangku kepentingan lain, salah satunya Bank Indonesia (BI).

Bank Indonesia memiliki posisi strategis dalam pengendalian inflasi dengan menjaga kestabilan nilai rupiah, dengan menerapkan kebijakan moneter, seperti menaikkan suku bunga acuan yang membuat pinjaman lebih mahal dan tabungan lebih menarik untuk mengurangi jumlah uang yang beredar.

Selain itu, Bank Indonesia juga menggunakan instrumen lain, seperti operasi pasar terbuka dan kebijakan makroprudensial untuk menstabilkan harga dan jumlah uang yang beredar.

Bahkan, untuk memacu peningkatan perekonomian masyarakat Kabupaten Jayawijaya, Bank Indonesia telah beberapa kali mendukung pengembangan kopi bagi daerah tersebut dalam kurun waktu 2023-2025 awal.

Bank Indonesia, dalam menggerakkan roda perekonomian masyarakat di Papua Pegunungan, tepatnya di Kabupaten Jayawijaya, pada September 2025 memberikan bantuan sarana dan prasarana pertanian, meliputi motor roda tiga sebanyak empat unit, mesin babat rumput gendong delapan unit, cultivator empat unit dan alat semprot tangan delapan unit.

Bantuan sarana dan prasarana itu diberikan kepada empat kelompok tani, di antaranya Kelompok Tani (Poktan) Anugerah Jaya, Distrik Asologaima, Jinonggame, Distrik Piramid, Weiregem, Distrik Hubikosi dan Pulau Distrik Piramid yang bergerek dalam penanaman komoditi bawang merah, cabai, dan sayuran, untuk menjaga inflasi.

"Kami membantu para petani ini supaya mereka lebih produktif dan semangat dalam bekerja," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Faturachman.

Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |