Koba, Babel, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyiapkan lahan seluas 10 hektare untuk membangun sekolah rakyat.
"Kami sudah siapkan lahan bekas kantor PT Koba Tin seluas 10 hektare untuk membangun sekolah rakyat tersebut," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Minggu.
Ia menjelaskan program sekolah rakyat merupakan inisiatif dari Kementerian Sosial untuk memutus mata rantai kemiskinan ekstrem melalui pendidikan gratis.
"Program sekolah rakyat ini kita realisasikan di daerah karena memang dirancang untuk memberikan akses pendidikan berkualitas kepada anak dari keluarga berekonomi lemah," ujarnya.
Program sekolah rakyat menyasar siswa yang termasuk dalam desil 1 dan 2 pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Proses seleksi akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari verifikasi kondisi ekonomi, lalu diikuti dengan tes akademik.
Baca juga: Mensos sebut 280 kabupaten/kota usulkan penyelenggaraan Sekolah Rakyat
Baca juga: Mensos: Tenaga pendidik di Sekolah Rakyat diprioritaskan dari ASN
"Sekolah rakyat ini melayani semua jenjang mulai dari SD hingga SMA dengan mengacu kepada standar pendidikan nasional," ujarnya.
Algafry juga mengatakan kurikulum sekolah rakyat lebih ditekankan kepada pembentukan karakter, kepemimpinan, nasionalisme dan pengembangan keterampilan.
"Sekolah rakyat merupakan pendekatan pendidikan alternatif yang menekankan pada nilai-nilai kemasyarakatan, keadilan sosial, dan partisipasi aktif siswa dalam proses belajar," ujarnya.
Pemkab Bangka Tengah sudah melakukan tahapan persiapan pembangunan sekolah rakyat yang akan dimulai pada 2026.
Pemkab Bangka Tengah mendukung pembangunan sekolah rakyat karena akan memberikan kesempatan kepada anak-anak kurang mampu agar bisa sekolah secara gratis.
"Bahkan pelajar tinggal di asrama dan semua biaya pendidikan serta kebutuhan lainnya selama dalam pendidikan ditanggung negara," kata Algafry.
Pewarta: Ahmadi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025