Ayumu Sano beri Tagacanao kekalahan pertama, rebut juara WBA Asia

10 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Petinju Jepang Ayumu Sano memberi kekalahan pertama bagi Reymart Tagacanao sekaligus merebut gelar juara kelas terbang super (52,1 kg) World Boxing Association (WB) Asia di Bishkek Arena, Kirgistan.

"Kartu skor juri menunjukkan hasil 17-111, 119-109, dan 120-108, semuanya untuk Sano, yang menunjukkan kendali penuhnya selama dua belas ronde," demikian laporan WBA dalam laman resminya yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Sano menjalankan rencana permainan taktis yang brilian sejak bel pembuka. Dengan gerak kaki yang tajam, kontrol Jarak yang presisi, dan pukulan balik yang akurat, Sano secara efektif menetralkan kekuatan knockout (KO) Tagacanao.

Memasuki ring dengan delapan KO beruntun, Tagacanao mencoba memaksakan tempo di awal, tetapi jab dan gerakan tubuh Sano yang konsisten mulai membuatnya kekalahan di ronde ketiga.

Sejak ronde keempat, menguasai pusat ring, memotong sudut dan mendaratkan pukulan tajam dan bersih setiap kali petinju Filipina itu melancarkan serangan.

Meskipun menunjukkan banyak keberanian dan semangat, Tagacanao kesulitan melancarkan serangan berkelanjutan. Pukulannya seringkali meleset, sementara ketenangan dan akurasi Sano terus memperlebar jarak seiring ronde berjalan.

Menjelang akhir pertarungan, Sano tetap memegang kendali, menghindari pertukaran serangan yang tidak perlu, dan menutup pertarungan dengan penuh wibawa. Ketenangan, kecerdasan di atas ring, dan eksekusi yang disiplin dari petinju 22 tahun itu menjadi kunci untuk mengamankan kemenangan mutlak.

Hasil pertarungan menandai momen terobosan bagi Sano, yang kini memasuki radar internasional di salah satu divisi tinju paling kompetitif dengan rekor 11 kemenangan (5 KO) dan 1 seri.

Timnya telah menyatakan minatnya untuk mengejar gelar WBA Internasional pada tahun 2026 sebagai bagian dari rencana untuk maju menuju perebutan gelar juara dunia.

Bagi Tagacanao, kekalahan yang memecahkan rekor tak terkalahkan menjadi 11 kemenangan (9 KO) dan 1 kekalahan ini merupakan kemunduran, tetapi bukan akhir dari perjalanan.

Di usia 26 tahun, dia masih memiliki kekuatan KO yang mumpuni dan potensi untuk bangkit kembali dengan taktik yang lebih baik dan pengalaman internasional yang berharga.

Baca juga: Satybaldiev dan Wellem naik ring rebut gelar WBA Asia yang kosong

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |