Astra Agro komitmen fokuskan dekarbonisasi lintas sektor di COP30

3 weeks ago 24

Jakarta (ANTARA) - PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) menegaskan kembali pentingnya penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan (sustainability) dalam menjalankan operasional perusahaan di ajang Conference of the Parties ke-30 (COP30), Belem, Brasil.

"Komitmen yang menjadi bagian penting operasional perusahaan itu salah satunya melalui program digitalitasi, langkah-langkah solutif berbasis alam serta aplikasi teknologi hijau,” ujar Direktur Sustainability Astra Agro Bandung Sahari dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Saat menjadi narasumber pada sesi CEO Talks di forum internasional yang digelar 10 - 21 November 2025 tersebut Bandung menyatakan perusahaan sawit ini menerapkan berbagai inisiatif keberlanjutan yaitu transformasi digital perkebunan melalui pemanfaatan machine learning dan sensor untuk meningkatkan efisiensi operasional,

Kemudian penerapan peatland rewetting untuk menekan emisi karbon sekaligus menjaga ekosistem, serta pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit (Palm Oil Mill Effluent / POME) menjadi biogas sebagai sumber energi terbarukan.

Selain transformasi digital, perusahaan juga mengembangkan transformasi hijau melalui berbagai inisiatif penurunan emisi gas rumah kaca.

Berbagai program diterapkan untuk menjaga lanskap dan ekosistem, termasuk solusi berbasis alam, rewetting lahan gambut, penangkapan gas metana, serta pencegahan bahaya kebakaran lahan dan hutan berbasis komunitas.

Salah satu program yang menjadi fokus adalah rewetting lahan gambut, Bandung menjelaskan bahwa lahan gambut yang kering memiliki potensi emisi karbon yang besar, sehingga pengairan kembali melalui penyekatan kanal menjadi langkah penting untuk mitigasi iklim.

Pemanfaatan limbah industri menjadi energi bersih juga menjadi pilar penting transformasi hijau di perusahaan. Limbah cair pabrik kelapa sawit (Palm Oil Mill Effluent atau POME) diolah menggunakan teknologi methane capture menjadi biometana (biogas).

Energi terbarukan ini dapat digunakan untuk kebutuhan memasak, pembangkit listrik, aplikasi industri, hingga berpotensi menjadi bahan baku green hydrogen, salah satu energi masa depan rendah karbon.

Selain itu, residu POME dapat dijadikan pupuk organik yang membantu mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Melalui transformasi digital dan hijau yang berjalan simultan, tambahnya, keberlanjutan bukan hanya sekadar program lingkungan, tetapi strategi perusahaan untuk memastikan produktivitas jangka panjang, efisiensi operasional, dan pertumbuhan agribisnis yang bertanggung jawab.

"Kehadiran kami pada COP30 menjadi bagian dari komitmen perusahaan untuk berkontribusi aktif dalam aksi iklim global serta mendukung cita-cita Indonesia menuju masa depan rendah emisi," ujarnya.

Bandung menjelaskan program-program keberlanjutan yang diterapkan perusahaan tercatat menurunkan emisi gas rumah kaca scope 1 dan 2 Grup Astra dari baseline 2019 sebesar 15,14 persen, meningkatkan bauran energi terbarukan sebesar 92,17 persen, melakukan daur ulang dan recovery limbah padat hingga 100 persen.

COP merupakan forum tahunan yang diselenggarakan Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFCCC). Forum ini menjadi pertemuan tingkat tinggi bagi anggota PBB dalam menciptakan ruang kolaborasi negara-negara di dunia untuk membahas kebijakan iklim global dan memperkuat aksi kolektif menuju Net Zero Emission.

Baca juga: Astra Agro siap tingkatkan produktivitas sawit tanpa perluasan lahan

Baca juga: Astra Agro komitmen jaga ketertelusuran rantai pasok sawit

Baca juga: Konsisten terapkan GCG Astra Agro raih Penghargaan IICD

Pewarta: Subagyo
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |