Istanbul (ANTARA) - Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan China menandatangani versi perluasan perjanjian perdagangan bebas pada Selasa, menurut video yang diunggah di akun Facebook Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-China 3.0 (ACFTA 3.0) bertujuan memperkuat ketahanan ekonomi regional dan menegaskan komitmen bersama terhadap inklusivitas dan keberlanjutan, menurut laporan kantor berita Malaysia, Bernama.
Setelah upacara penandatanganan, KTT ASEAN-China ke-28 diselenggarakan di Kuala Lumpur.
Dalam sambutan pembukaannya, Anwar memuji sentralitas ASEAN dan “kebijaksanaan untuk mempertahankan sentralitas serta menjaga hubungan persahabatan dengan semua negara.”
“Sehari sebelumnya, kami bersama Presiden Donald Trump dari AS, dan hari ini, kami kembali bersama China,” ujarnya, menekankan peran sentral ASEAN dalam menjaga keterlibatan strategis dengan para mitra.
“Inilah yang kami anggap sebagai keterlibatan yang stabil yang menumbuhkan kepercayaan dan memungkinkan kita mengatasi tantangan bersama,” tambahnya.
Anwar menyebut kawasan perdagangan bebas tersebut sebagai “langkah penting dalam kerja sama ekonomi kita.”
Perdana Menteri China Li Qiang menyatakan bahwa peningkatan perjanjian tersebut membuka peluang baru untuk memperluas dan meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan bilateral, menurut kantor berita pemerintah China, Xinhua.
Secara terpisah, Anwar dan Li mengadakan pertemuan bilateral pada Selasa pagi, membahas kerja sama perdagangan dan investasi, termasuk di sektor otomotif dan teknologi tinggi, ujar Anwar melalui akun Facebook-nya.
Li juga menyampaikan dukungan Beijing terhadap upaya perdamaian dalam sengketa perbatasan Kamboja–Thailand, serta komitmen membantu penyelesaian krisis yang berlangsung di Myanmar. Kolaborasi dalam elemen tanah jarang turut dibahas, menurut Bernama.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Menlu Jepang tekankan penguatan kerja sama ASEAN Plus Three
Baca juga: China siap jadikan pakta perdagangan sebagai kesuksesan dengan ASEAN
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































